Latest News

Tuesday, July 7, 2020

Bahan Permenungan Dari Kelompok Riset Cekungan Bandung

 gambar ilustrasi

Selamat pagi utk semua sahabat. Terima kasih kepada pak T. Bachtiar (.........741) dari Kelompok Riset Cekungan Bandung dan pak S. Sobirin (........176) dari Dewan Pemerhati Kehutanan Lingkungan Tatar Sunda yang telah berbagi ilmu kemarin senin 6 Juli 2020 mengenai bagaimana hidup harmonis dengan Sesar Lembang sebagai masyarakat yang tinggal dan hidup di atas endapan Danau Bandung Purba.

Sesar Lembang yang membentang 29 km dari Tebing Keraton sampai Padalarang adalah sesar yang masih aktif. Tahun 2011 ktk terjadi gempa di Sesar Lembang di Kampung Muril Kab Bdg Barat terjadi kerusakan pada 380 rumah. Umumnya yg rusak krn dibangun persis di jalur garis sesar Lembang, di pinggir tebing, atau bangunan tanpa penguat. Saat itu kekuatan gempa hanya 3,3 skala Richter padahal potensi gempa Sesar Lembang bisa sampai 6-7 skala Richter.

Pak Bachtiar menjelaskan bagaimana penduduk Bandung dan sekitarnya tinggal di atas endapan Danau Gunung Purba yang lunak karena merupakan endapan aluvial. Dan saat ini pemukiman kota Bandung dan sekitarnya sdh sangat padat dan jenuh air serta tanah semakin turun krn sedotan air tanah tinggi yang memenuhi kriteria kemungkinan likuefaksi tanah yaitu tanah yang sdh jenuh karena gempa berubah menjadi cair.

Menurut pak Bachtiar adalah suatu kehormatan mempersiapkan sesuatu yg tdk kita ketahui. Maka perlulah sosialisasi dan edukasi siap siaga seandainya terjadi gempa Sesar Lembang yang bisa terjadi kapan saja.

Pak Sobirin berbagi kemungkinan bencana yang akan terjadi berdasarkan studi tahun 1999 ktk cekungan Bandung baru 2 juta penduduknya. Saat ini area cekungan Bandung dihuni 11 juta penduduk. Ada angka angka prediksi kerusakan rumah dan korban manusia menurut daerah dan kecamatan misalnya di suatu kecamatan 12 ribu rumah rusak, 23 ribu org terluka, dan 240 org meninggal dunia. Yang paling akan terdampak misalnya Bandung Kulon, Margacinta, Babakan Ciparay, dan Batununggal. Sempat disebut SMPN2 Lembang dan pusat pendidikan Kowad yg dibangun persis di garis patahan Sesar Lembang. Sangat penting edukasi siap siaga bencana bagi daerah daerah yg terletak di atas atau dekat sesar Lembang meski yang terdampak adalah seluruh cekungan Bandung. Bagi pak Sobirin mengutip pak Doni Monardo keselamatan masyarakat adalah hukum tertinggi.

Salah satu peserta yaitu pak Achmad Sjarmidi dari ITB mengingatkan perlunya simulasi bila terjadi gempa Sesar Lembang atau meletusnya Gunung Tangkuban Perahu. Apakah kita siap ? Pak Abdul Latief mengingatkan perlunya edukasi di masyarakat dan sekolah sekolah.

Pak Eko Yulianto (.........351) dari Puslit Geotekonologi LIPI mengingatkan bahwa Sesar Lembang masih sangat aktif. Dalam kurun waktu 2011-2013 terjadi 9 gempa kecil sekitar 2 skala Richter yg mungkin tdk dirasakan banyak org. Pak Eko Yulianto menawarkan peta Sesar Lembang yang bisa diambil di kantor beliau dgn keterangan lokasi lokasinya. Pak Eko juga mengingatkan perlunya membangun atau memperkuat rumah agar tahan gempa, mebel yg bisa melindungi kita dari runtuhan, menyiapkan tas siap bencana berisi berbagai dokumen dan perlengkapan darurat, dan kesiapsiagaan lainnya.

Demikian sedikit rangkuman dari sharing soal Sesar Lembang. Pernah seorang bertanya bila Sept 2020 ini terjadi gempa Sesar Lembang pada malam hari dan terjadi likuefaksi apakah kita siap ? Adalah tanggungjawab kita semua utk sosialisasi dan edukasi terus menerus tanpa menjadi panik. Adalah suatu kenyataan kita tinggal di atas atau dekat Sesar Lembang dan di atas endapan Danau Gunung Purba yang mengajak kita utk hidup harmonis dengan alam dan siap siaga apa pun dan kapan pun terjadi sesuatu.

Ringkasan ini disusun atas tanggung jawab Ferry SW (.........277) sbg moderator acara Senin 6 Juli 2020.
[https://nasihatcanggih.blogspot.com/2020/07/bahan-permenungan-dari-kelompok-riset.html]
Terima kasih.
🙏🙏🙏

No comments:

Post a Comment

Email : fellyginting95@gmail.com

Name

Email *

Message *