Latest News

Wednesday, April 29, 2020

SENJATA BIOLOGI DI ERA PERANG BHARATAYUDHA ...


SENJATA BIOLOGI DI ERA PERANG BHARATAYUDHA ...

cerita klasik pewayangan Mahabharata...

"Dengan Gugurnya Prabu Salya, Wabah Penyakit Aneh Itu Turut Sirna."

Nun, di arena Kuruksetra tampak ribuan manusia menggelepar. Mereka serempak batuk2 sambil memegang dada yang panas & kepala yang tiba2 menjadi pusing, lalu ambruk di tanah.

Prabu Salya tersenyum menyaksikan kejadian yang mengerikan itu. Tujuannya adalah menunggu lawan seimbang yang akan dimajukan oleh pihak Pandawa untuk menghadapi dirinya. Pun, ajian pamungkasnya itu dikeluarkan semata2 untuk mengakhiri hidupnya sendiri. Dia tahu bahwa ajian "Candrabhirawa" miliknya itu tentu ada yang bisa menangkalnya, namun dia tak tahu siapa yang dapat menanggulanginya.

Di seberang lautan manusia yang sedang berperang itu, dengan pandangan batinnya yang tajam, Kresna menyaksikan betapa mengerikan ajian Candrabirawa yang semakin lama terus tersebar, membelah diri dari satu menjadi dua, empat, delapan, enam belas hingga kelipatannya dalam menjangkiti semua orang.

Di sebelahnya, para Pandawa menatap cemas menyaksikan ribuan manusia menjadi korban keganasan mahkluk tak kasat mata itu.

"Kini saatnya kau maju ke Medan peperangan, wahai adikku Yudhistira. Tak ada yang dapat menandingi kakek Nakula dan Sadewa itu kecuali dirimu. Lihatlah perbuatannya yang begitu kejam membantai orang2 tanpa belas kasihan lagi," kata Krisna.

Yudhistira yang berdiri di sebelahnya terhenyak ketika namanya disebut. "Mengapa harus aku yg maju, kangmas Kresna?" tanya Yudhistira.

"Apa yg kau lihat itu, hai adikku?" Kresna balik bertanya.

"Aku melihat ber-juta2 mahluk berupa raksasa kerdil sedang menyerang banyak prajurit. Tidak hanya dari pasukan kita saja yang diserang, tapi pasukan Kurawa pun turut diserbunya. Aneh!," jawab Yudistira.

"Itulah kedasyatan Candrabirawa. Prabu Salya dulu mendapatkan senjata itu dari Resi Bagaspati, mertuanya, dan mertuanya itu memperolehnya dari wejangan "Kesadaran Tumiba Lahir (arwah)" dari Sukrasana saat dia bertapa.

"Dan hanya manusia yang berjiwa tenanglah yang sanggup menghentikan." Majulah, hadapi kakekmu itu tanpa harus melawan. Turuti apa yang dikehendakinya. Bawalah panahku ini jika beliau memang menghendakinya," kata Kresna.

Yudhistira menerima sebuah 'panah bermata cahaya' dari tangannya, lalu maju ke tengah kecamuk perang yang mengerikan dan aneh itu.

Dada Prabu Salya bergetar ketika Yudhistira maju dihadapannya dalam jarak beberapa puluh meter dalam "sikap menyebah (anjali) sebagai tanda bakti & hormat."

"Mengapa yang maju justru engkau, hai anakku Yudhistira? Aku menginginkan yg melawanku adalah adikmu si Bima yang gagah perkasa atau Arjuna yang pandai dlm hal memanah," kata Salya.

"Aku datang menghadap hanya minta tolong untuk menghentikan wabah penyakit yang kau tebarkan itu, kek. Aku tak tega menyaksikan ribuan orang yang menjadi korban keganasannya. Kalau kau tak mau, segera bunuhlah aku daripada orang yang tak bersalah itu terbunuh. Jika aku mati, maka pihak Pandawa kalah. Itu sudah cukup," jawab Yudhistira.

"Oh, Yudhistira. Tidak semudah itu dalam peperangan ini. Jika kau ingin mati, maka panahlah aku dengan senjata di tanganmu itu, biar aku pun akan memanahmu dengan senjataku," kata Prabu Salya.

Maka, dengan setengah hati Yudhistira menyanggupi tantangannya.

Senjata  "Cakra Baskara" pemberian Kresna dilesatkan tanpa semangat, pun tak ditujukan ke arah lawannya melainkan hanya menghadap ke bawah. Matanya terpejam ketika senjata itu melesat lemah dari gandewa di tangannya.

Ajaib, panah itu justru melesat secepat kilat ketika terantuk tanah dan menghujam tepat  di dada prabu Salya yang meremehkan semangat perang Yudhistira si lelaki lemah lembut itu.

Terdengar suara menggelegar dan seketika dia tersungkur tewas. Pasukan manusia kerdil tak kasat mata yang sedang menyerang semua orang itu menjadi terkejut dan menghentikan perbuatannya.

Tampaklah manusia dengan sinar suci berdiri dengan tenang hingga membuat mereka menjadi lemah dan akhirnya musnah.

Sejak kematian prabu Salya itu maka berangsur-angsur wabah penyakit aneh itu pun ikut lenyap.

#Makna

Dalam kisah di atas penyakit aneh atau jaman sekarang disebut sebagai wabah penyakit itu sudah pernah ada sejak zaman purwa carita.

Yudhistira, putra Pandu yg dikenal jujur - "berdarah putih" itu berhasil mengatasi wabah penyakit dengan berperang. Namun, sikap berperangnya dengan cara mata terpejam (diam, bersamadhi).

Senjata Cakra adalah simbol Dharma. Baskara adalah nama lain Sang Surya atau Sang Subanu (Buddha Titisan Wisnu yang bersinar terang). Senjata ampuh itu adalah "Kecemerlangan Dharma". Ia ampuh dapat mengatasi marabahaya wabah penyakit ganas berlipat-lipat yang akgirnya musnah oleh ksatria berjiwa tenang dan jujur.

#Pesan_Dharma

Apa yg dapat dipetik dari kisah ini?

"Marilah tetap tenang, tidak panik". Kita nantikan ksatria berjiwa jujur  dan berbudi luhur yang segera hadir menuntaskan wabah penyakit saat ini. Hingga kehidupan pulih normal kembali.

Kita semuanya adalah sang Yudhistira itu sendiri yg mempunyai Aji / puasaka JIMAT KALIMASADA.
Apabila di hari2 ini kita sudi mengolah batin dalam samadhi dengan tenang pasrah dan tulus-ikhlas semata-mata hanya mengharap Rahmat dan Ridho Allohu Ta'ala .

GERAKAN MENENGOK TETANGGA



Sebenarnya apa sih gerakan menengok tetangga ini.. ???
Ini adalah gerakan bersama-sama untuk menengok tetangga kita 1,2,3 kanan, kiri, depan, belakang rumah kita..

Untuk apa gerakan ini.. ???
Untuk melihat adakah tetangga-tetangga kita bernasib seperti keluarga salah satu di Serang yg hanya minum air galon? atau kaum dhuafa lainnya..

Kalo ada lalu kenapa.. ???
Ayo kita tolong mereka

Caranya.. ???
Sisihkan satu porsi makanan dari apa yg kita makan dihari itu untuk tetangga kita yg berkekurangan....
Satu piring saja setiap hari
Tidak perlu mewah, cukup sesuaikan dengan apa yg kita makan hari itu
Mungkin.. Jika gerakan ini viral dan banyak yg melakukan, maka akan berkurang berita tentang anak-anak yg harus kekurangan gizi karena kurang makan..

Mungkin tidak akan ada lagi berita nenek-nenek tua menjual sendoknya untuk seporsi nasi
Mungkin tidak akan ada mbah-mbah yg merasa sendiri dan merana karena tidak ada sanak saudara..

Ya sahabat.. Satu porsi nasi aja dari apa yg kita makan hari ini..
Mereka tidak menuntut kemewahan, mereka hanya ingin bisa makan setiap hari dan tidak merasa sendiri..

Mari tengok sekeliling kita..
Mari kita ulurkan tangan kita untuk mereka..
Jika tidak mampu seporsi nasi, bantulah dengan memviralkan gerakan ini..
Mungkin jari-jari kita bisa membantu mereka..

"Kita berbagi bukan karena kita kaya, tapi karena kita tau rasanya saat tak berpunya"
"Disaat tangan kanan memberi, ajari tangan kiri untuk mengajak dan merangkul"

-Copas sesama relawan peduli umat-
#TetanggaSyurgaKita💃💃💃💃💃💃💃💃🙏🙏
[https://nasihatcanggih.blogspot.com/2020/04/gerakan-menengok-tetangga.html]

Tuesday, April 28, 2020

STOP PEMAKAIAN STICKER Di WHASAP / WA ( Baca, catatan kaki, ada yang mengatakan itu Hoaxs )



Aku juga baru tahu !!!

Tahukah teman2 ku di group ini ...
Kenapa saya kurang suka menggunakan stiker,,,,

Setiap stiker atau gambar yg saudaraku kirimkan di WA ini pembayarannya dibebankan kpd yg menerima . Jika anggota group ini ada 20 org sj maka pembuat stiker sdh mendapat uang 20x 250 rupiah  utk satu stiker. jika setiap hari di group ini ada 20 stiker en gambar maka pembuat stiker mendapat uang perhari dr group ini = 20 x20x 250 = 100.000 rupiah.
jika dalam 1 bln ,brp kah penghasilan pembuat stiker ??? dan berapakah uang pengguna WA yang mendapat kiriman sticker tersedot masuk ke rekening pembuat sticker tersebut

Saya mengajak semuanya untuk stop pakai stiker agar paket / uang kita tidak cepat habis utk memperkaya org yg sdh kaya

Selain besaran nilai rupiah juga memenuhi file data HP.

STOP PENGGUNAAN STICKER
[https://nasihatcanggih.blogspot.com/2020/04/stop-pemakaian-sticker-di-whasap-wa.html]


CATATAN:
========
[SALAH] Penerima Stiker pada Pesan Whatsapp Dikenakan Sejumlah Biaya
April 20, 2020 Bentang Febrylian Fitnah / Hasut / Hoax 0


Penerima pesan dengan penggunaan stiker pada Whatsapp disebut akan dikenakan sejumlah biaya. Narasi tersebut beredar dalam beberapa hari terakhir melalui pesan berantai Whatsapp. Namun belakangan narasi dalam pesan tersebut diketahui tidak sesuai dengan fakta. Penerima stiker sendiri tidak akan dikenakan biaya seperti yang tertera, melainkan hanya terdapat perbedaan pada penarikan besaran kuota data.

Selengkapnya terdapat di penjelasan!

KATEGORI: FALSE CONTEXT

===

SUMBER: PESAN BERANTAI WHATSAPP

===

NARASI:

Hindari penggunaan STIKER dl, medsos.

Tahukah teman2 ku di group ini… Kenapa menggunakan stiker, menguntungkan pembuat nya,,,

Setiap stiker atau gambar yg saudaraku krmkan di wa ini pembayarannya dibebankan kpd yg menerima Rp.250,-.

Jk aggt group ini ada 20 org sj maka pembuat stiker sdh mendapat uang 20x 250 rupiah utk satu stiker. jika setiap hari di group ini ada 20 stiker en gambar maka pembuat stiker mendapat uang perhari dr group ini = 20 x20x 250 = 100.000 rupiah. Jika dalam 1 blm brp kah penghasilan pembuat stiker ???

Saya mengajak semuanya utk stop pakai stiker agar paket / uang kt tdk cepat habis dan memperkaya org yg sdh kaya. Stiker itu bisa didapatkan secara gratis, memang tetap ada stiker yang dijual namun cenderung tidak banyak.

Umumnya penyedia layanan medsos dan aplikasi chat menambahkan emoji, stiker bahkan gif untuk membuat suasana dan keberagaman ekspresi para pemakainya.

Dahulu saat masih BBM, untuk bisa membuat emoji kita harus mengingat karakter yang harus diketik, lalu mulai dalam fitur keyboard ditambahkan. Begitu juga Whatsapp dan lainnya.

===

PENJELASAN: Beredar melalui pesan berantai Whatsapp, sebuah narasi yang menyebut bahwa setiap penerima stiker pada pesan Whatsapp akan dikenakan biaya sebesar Rp.250. Disebutkan pula bahwa nantinya pembayaran tersebut akan dibebankan kepada mereka yang menerima pesan dengan menggunakan stiker.

Namun belakangan diketahui bahwa narasi yang disebarkan tersebut tidak sesuai dengan fakta. Hal itu dikonfirmasi langsung oleh pakar keamanan seorang pakar keamanan siber. Melansir dari liputan6.com, pakar keamanan siber Pratama Persadha yang juga menjabat sebagai Ketua Lembaga Riset Keamanan Cyber dan Komunikasi (CISSReC) menyatakan bahwa informasi dalam pesan berantai tersebut menyesatkan.

“Pesan berantai yang menganjurkan menghindari pemakaian stiker dan akan dibebankan kepada si penerima pada medsos dan aplikasi chat adalah menyesatkan. Milenial cenderrung suka berekspresi dengan stiker, lihat bagaimana kesuksesan Line yang akhirnya diikuti oleh Whatsapp,” pungkas Pratama.

Lanjut Pratama menjelaskan, jika terdapat perbedaan besaran kuota data yang digunakan apabila hanya mengirim teks dengan mengirim stiker. Untuk teks, per karakter diperkirakan 1 byte, sedangkan stiker pada umumnya di bawah 50 kilo byte.

“Jadi, penggunaan stiker pada Whatsapp dan lainnya hanya dibebankan pada kuota data. Yang besar di aplikasi chat adalah kirim foto, video dan dokumen,” jelas Pratama.

===

REFERENSI:

https://www.merdeka.com/cek-fakta/cek-fakta-tidak-benar-penerima-pesan-stiker-whatsapp-dibebankan-biaya.html
https://www.liputan6.com/tekno/read/4231601/heboh-penerima-pesan-stiker-di-whatsapp-kena-tarif-rp-250-ini-faktanya

BE PROACTIVE


Saya survivor Covid-19. Saya menjadi PDP no 2,300 sekian, dan menjadi PDP Indonesia ke 960 sekian yang dinyatakan sembuh pada 24 April 2020. Nama saya Bernardus Djonoputro. Saya gaptek tidak bisa buat video kekinian, jadi menulis. Mohon maklum apabila terasa terlalu panjang. Dan oleh2 foto terlampir.

Tidak bermaksud untuk menggurui atau mengajarkan apa-apa, melainkan ingin sharing pengalaman misteri Ilahi yang saya alami melalui pergulatan dgn virus ini, mudah-mudahan bisa menjadi bahan masukan pengetahuan praktis bagi kita semua dalam menghadapi badai pandemi yg saat ini masih terus mengintai kita. Mohon maaf apabila banyak cerita saya bernuansa terlalu pribadi, karena sungguh karunia Nya yang Maha Penyembuh telah menyentuh saya dengan kesempatan memanggul salib Nya, dan memberikan kesempatan hidup baru melalui sakit saya.

Menurut saya, inti utama dari usaha melawan Covid-19 adalah, BE PROACTIVE , jangan terlambat. Kita harus didepan si virus, peka akan gejala, dan harus ngotot untuk terus test, check, Rontgen /scan, test, check lagi. Dari pengalaman pribadi melihat teman atau pasien yang saya kenal yang tidak survive, semua hampir memiliki kesamaan. Yaitu salah diagnosa yg terlanjur dibiarkan, terlambat check, atau memiliki riwayat penyakit berat lain nya.

Apalagi dalam statistik pandemic Covid-19, saya merasa masuk kelompok umur rentan, karena umur saya 56 dan bekerja dengan waktu panjang, banyak bepergian dan bertemu dengan sangat banyak orang. Harus pro aktif.

Stress juga adalah pemicu utama merajalela nya virus dalam tubuh kita. Untuk saya, kehilangan teman dekat alm Djuhara Ketua IAI (RIP), dan sorang diri berada di ruang ICU melihat kematian setiap saat, merupakan tekanan stress yang luar biasa.

Berat nya pasien Covid-19 ini adalah suasana kesendirian karena isolasi, menjalani seluruh rasa sakit, masa pengobatan, masa kritis, dan pemulihan dijalani sendiri. Bergumul dengan virus yang jahat dan berat ini, bagi saya sungguh penderitaan sekali, karena orang-orang yang saya cintai dan semua keluarga berada nun jauh di luar sana. Dan lebih berat lagi, perasaan yakin ini pasti penderitaan berat bagi mereka yg saya cintai juga, karena hanya bisa mengantar ke pintu isolasi, dan baru akan bertemu lagi kemudian. Dalam isolasi, sungguh hanya ada saya dan Maha Pencipta saya.

Isolasi membuat pengalaman batin dan spiritual sangat mengemuka dalam pergumulan saya melawan virus ini.

Sebagai latar belakang, saya sehat, cukup fit untuk umur saya karena kebiasaan olah raga serius sejak muda sebagai atlet, dan sampai saat ini masih terus rutin berolah raga dan pola makan sehat. Tidak mempunyai penyakit bawaan apapun. Nah, berat badan saya sejak di duga positif, dalam waktu 3 minggu turun 15kg!

Awal Maret - melihat perkembangan diluar dan anjuran pemerintah, kami sekeluarga memutuskan untuk melakukan distancing, berjaga-jaga. Istri dan mertua (beliau memiliki riwayat sakit jantung) untuk distancing di Bandung. Saya masih harus bekerja di Jakarta, sehingga masih riskan.

Dan betul. Walaupun kami sudah proaktif, ternyata kami harus mengalami terpapar.

20 Mar - tidak enak menelan dan agak demam 37.2. Saya ke dokter saya di Siloam Semanggi, hanya boleh ke IGD. Diperiksa, kata nya radang amandel (tonsil), sementara paru-paru di check pakai stetoskop, menurut dokter tidak ada masalah. Diberi obat radang. Cefixime, Medixon, Theragran, Fluimicil.

25 Mar - radang belum hilang, tanpa demam. Saya memaksa ke RS untuk di cek, dikasih obat yg sama dg antibiotik. Cefixime, Medixon, Theragran, Fluimicil.

Mar 27 - stress, karena berpulang nya alm Djuhara, Ketua IAI. Walau sudah dua bulan tidak jumpa kecuali melalui medsos, alm adalah teman baik berjuang dalam isu isu arsitektur dan perkotaan kontemporer di Indonesia.

Mar 28 - saya meminta istri untuk kembali ke Jakarta, tapi kita tetap hati-hati, dan dia tinggal di penginapan dekat rumah.

Mar 29 - memutuskan proaktif ambil darah untuk ikut Rapid Test di RS Mitra Keluarga Kemayoran.

Mar 30 malam - hasil Rapid Test, negative. Sedikit lega.

Namun, ada yang berbeda hari ini. Malam ini mulai hilang rasa dan penciuman. Bahkan minyak kayu putih dan Vicks yang keras, tidak tercium. Makanan menjadi tawar rasanya. Saya sangat curiga.

Mar 31 - Apr 1 - walaupun hasil test negatif, kami merasa perlu check terus, sehingga ke RS Siloam Semanggi. Kami bahkan memutuskan untuk tinggal di penginapan dekat RS, agar bisa ke dokter atau IGD setiap saat. Hal ini untuk mangatasi, karena dalam protokol Covid-19 kita tidak bisa rawat inap, hanya bisa di RS rujukan, dengan memperlihatkan surat rujukan. Nah, surat rujukan ini sangat sulit didapat, karena kita harus betul-betul bergejala ketika diperiksa di IGD.

Mar 31 - ke Siloam, untuk check demam 37.5. Kembali hanya di terima IGD. Kita ngotot minta ECG dan thorax foto. Ternyata dugaan saya benar, ada flek kabut pneumonia beberapa di paru.

Kami harus ngotot minta semua data dan memaksa untuk dapat SURAT RUJUKAN COVID-19 malam itu, agar bisa punya pegangan untuk ke RS rujukan atau ke Wisma Atlet. Catatan: kita hanya akan di terima kalau punya rujukan.

Virus mulai menyerang keras. Anxiety dan gangguan psikosomatis langsung mendominasi diri saya. Tegang, ketakutan, apriori terhadap sistem kesehatan di luar sana, tidak bisa tidur, meracau.

Malam itu kami mulai keliling2 beberapa RS di Jakarta dan BSD, untuk bisa ketemu ahli paru. Namun tanpa sukses.

1 April- kuasa Tuhan berjalan, memberikan kami jalan untuk bisa di terima di RSPP, melalui kebaikan saudara, teman dan kolega. Kami tidak bisa mendapatkan ambulans dari semua sumber resmi. Maka istri saya harus mengantar sendiri. Malam itu sesuai protokol, diperiksa IGD RSPP. Malam nya langsung masuk ruang isolasi Covid-19 RSPP.

Test scan thorax, menunjukan pneumonia sudah memenuhi paru saya, hanya dalam waktu dua hari sejak rontgen sebelumnya!

3 April schwaab test positif. Rupanya hasil ini memicu stres saya, dan menurunkan kondisi saya.

5 April tengah malam masuk ICU karena kesulitan bernafas. Yang Maha Tahu menuntun tim perawat untuk mengevakuasi saya ke ICU. Saya masuk ICU di Minggu palma subuh, awal dari rangkaian Minggu Suci Paskah.

6 & 7 April kritis, tidak bisa bernafas. Badan sakit semua, dari ujung jari kaki sampai kepala. Semua otot-otot terasa seperti dipaksa kerja, kelelahan luar biasa, demam dan tidak mau makan.

Istri sudah diberitahu bahwa perlu dilakukan tindakan terminal, inkubasi ventilator dll. Pada saat ini saturasi oksigen sudah turun sekali dan tekanan oksigen 60 dan turun terus. Ternyata dokter sudah melihat kesempatan survive saya 50/50...... bahkan kurang.

Sungguh hanya komunikasi spiritual dengan Yesus yang menjadi penguat saya. Karena pengetahuan saya sangat terbatas, yang saya tahu ventilator adalah betul-betul ikhtiar terakhir manusia. Jadi dalam pikiran saya, ventilator tidak alami. Sejak saya masuk ICU, doa-doa saya penuh dengan mohon ampunan, bimbingan dan keselamatan. Saya memohon, biarlah semua berjalan dan berakhir alamiah, dan tidak mau inkubasi buatan.

Hari pertama kritis, saya sempat tidak sadar 4 jam. Tim medis mencoba inkubasi ventilator, melalui operasi inkubasi di tenggorokan saya. Setelah tiga jam tidak berhasil, inkubasi dihentikan. Terima kasih Yesus karena Engkau menentukan yang terbaik.

Oksigen bertekanan terus dimasukan. Kritis hari kedua, seluruh badan sangat sakit, jiwa ini rasanya antara berdoa dan menghilang, terus mendera. Mulut saya dan tenggorokan sakit luar biasa. Seluruh tenaga seperti terkuras habis meregang, nafas amat pendek 1 atau 2 detik dan badan berkeringat sepanjang hari.

Hari ke dua, keadaan masih buruk. Tapi ada satu hal yang berbeda, saya merasa terbangun dari tidur panjang, dan diantara kesakitan tenggorokan bisa merasakan masuk nya oksigen pada setiap tarikan nafas saya. Terima kasih Bapa atas nafas baru ku. Kesempatan hidup baru.

Terima kasih Tuhan Yesus hamba mu bisa merasakan mukjizat mu yang menghidupkan.

Semua protokol di ICU dijalankan termasuk memasang arteries line untuk ambil darah permanen, infus pindah-pindah, dan obat-obatan masuk banyak sekali pagi, siang, malam, baik anti viral drugs avigan yang konon mahal sekali, chloroquine, tapi juga segala macam obat untuk mengurung dan melindungi organ lain, lambung, ginjal, jantung, anti darah tinggi, protein tinggi, vitamin.

9 hari di ICU, tidur hanya bisa satu atau dua jam. Rupanya menurut dokter, imsonia dan sulit tidur terus menerus merupakan khas kondisi pasien Covid. Selain itu bunyi2 mesin yg dipasang pada diri saya, menegangkan. Sangat menguras kekuatan tubuh, mulut pahit dan sakit, makanan yang masuk terasa seperti pasir, otot-otot kaki tangan menghilang seketika menjadi lemas, mata kabur dan nafas tersengal-sengal. Saya memaksa untuk tidak mau dipasang alat kateter buang air besar dan kecil. Tidak alamiah!

Saya meyakini, bahwa sakit ini harus dilawan dengan tetap harus bergerak. Alam dilawan proses alami. Jadi buang air kecil di pispot, dan buang air besar saya paksakan jalan terhuyung-huyung ke toilet dengan membawa infus. Alat laim di copot dulu. Nafas pun tersenggal2 setiap langkah. Ada jendela dimana sinar matahari pagi merasuk ke ICU, saya paksakan untuk berjemur dengan nafas tersenggal-sengal.

Tingkat stress di ICU sangat tinggi, karena pemandangan konstan melihat tetangga2 yang tidak survive harus pulang dalam bungkus plastik dan peti khusus Covid-19. Sungguh hati saya hancur membayangkan keluarga mereka yang tidak pernah melihat dan tidak akan lagi bertemu sejak mengantar ke isolasi. May they all rest in peace.

Hari-hari saya di ICU ketika tidak tidur, diisi doa, dengan mendengarkan piano concerto Chopin di pagi hari, lagu-lagu Queen sepanjang hari. Berbagi rasa dengan para medik dan tim ICU! Gembira membawa semangat.

Kamis Putih, Jumat Agung, keajaiban demi keajaiban, perbaikan demi perbaikan saya rasakan. Saturasi oksigen sudah selalu di 96-98.

12 Apr - hari Minggu Paskah, kebangkitan Yesus Kristus dari mati. Saya diperboleh kan keluar ICU, kembali masuk ke ruang Isolasi Covid-19

Schwaab test masih positif. Sehingga semua obat kecuali avigan dan chloroquine, masih full.

13 Apr - mulai program pemulihan di ruang isolasi. Selama pemulihan, masih belum bisa makan, tapi terus memaksakan diri. Hanya madu, buah-buahan, susu formula yang bisa saya makan/minum. Selama masa isolasi, saya mulai diberikan terapi dengan alat latihan pernafasan. Selain itu saya mulai melakukan gerakan2 ringan dan mandi sebagai exercise.

Latihan nafas saya gabung dengan meditasi, dan menyanyi karaoke lagu2 daerah Batak, Ambon, lagu daerah dll. Ini saya lakukan pagi, siang, sore. Saya rasakan energi positif dan kegembiraan, dan ini sangat membantu kekuatan saya.

18 Apr - dokter mengabarkan schwab test ke 3 hasilnya sudah NEGATIF!

20 Apr - Dilakukan schwab test ke 4. Tim dokter RSPP mengabarkan bahwa saya diijinkan untuk isolasi mandiri, dengan full obat-obatan di preskripsi. Clearance free of Covid-19 akan diberikan setelah test ke 4 Negative (atau 2 kali schwab terakhir negatif).

Sungguh kekuatan dahsyat doa-doa dan support istri, anak2, sahabat, handai taulan sungguh menjadi obat paling mujarab dalam menghadapi kesendirian diisolasi dan mengalahkan virus ini. Terima kasih.

20 April - Tuhan Yesus baik sekali kepada kami sekeluarga. Malam ini saya bisa pulang ke rumah untuk isolasi 3 mingguan.

Virus ini sangat bahaya:
Jadi sebenarnya sejak 20 Maret ke 31Maret (12 hari) gejala sebenarnya sudah terasa, yaitu infeksi tonsil, hilang penciuman dan rasa. Walaupun saya sendiri sudah curiga dan pro aktif, namun semua diagnosa, tidak mengarah ke Covid-19. Ini lah sumber keterlambatan. Ketika gejala mulai lebih nyata, adalah ketika akan memasuki tahap kritis. Hanya dalam hitungan hari pneumonia sudah menguasai paru-paru kita.

Pada saat saya terpapar, rumah sakit kita masih sulit proses administrasi nya, sulit nya mendapat kan test, dan hampir mustahil nya mendapat surat rujukan.

Imunitas awal badan kita, tingkat kebugaran raga dan kebugaran spritual, adalah modal awal yang teramat penting dalam memerangi virus ini dalam tubuh kita. Sangat penting untuk berserah diri, melalui perjalanan spiritual ketika penyakit memburuk. Bagi saya, saya percaya pada kekuatan alam tanpa mengesampingkan keyakinan pencapaian ilmu kedokteran dan kehandalan para tenaga medis.

Saya sebagai survivor, sekarang melakukan rehabilitasi dampak pneumonia dengan latihan jalan, fisik ringan, menyanyi, mendengarkan lagu, dan tentu doa. Bersyukur atas karunia kesempatan saya untuk memanggul salib Nya, dan diberikan nafas baru di Minggu Paskah.

Terima kasih perantaraan Bunda Maria, Santo Yusuf, Santa Clara, Santo Benediktus, dan Santo Josemaria Escriva, yang mengantar doa-doa saya ke pangkuan Nya. Dan istri dan anak2 yang tak henti-henti nya berdoa dan berserah diri.

Kepada Dirut Pertamina Medika RSPP, Dr Fatheema Djan Rahmat, Dr Christiana Linda Wahyudi, dokter paru saya Dr. Rezadi Satyawardhana, , Dr Muh Pasha, Dr Suci, Dr Medi, Dr. Wahyuningsih, para perawat sr Diner, br Fariz, br Bayu, sr Lina, sr Tika, sr Liana, sr Essy, dan perawat2 ICU yang tidak bisa saya sebutkan satu-satu. Terima kasih atas segala usaha dan perjuangan teman2 semua dalam tugas berat sebagai frontline bersama pemerintah, dalam menghadapi pandemi ini, dan saya yakin Tuhan Yang Maha Besar akan memberikan berkat Nya pada anda semua.

Kini, dengan doa-doa tak henti dari keluarga, sahabat, handai taulan, semoga saya dapat segera ditunjukan jalan menemukan tugas saya dengan nafas baru ini.

Terlampir oleh2 foto dari isolasi.

 BE PROACTIVE!
[lawancovid19.blogspot.com]
Amin. Terima kasih Yesus. Berkah dalem. Jakarta 22 April 2020
berniedjonoputro@gmail.com

Pelihara Anti Body Anda Yang Sudah Diberikan Sang Pencipta Anda


Puji Tuhan. 
Akhirnya Tuhan mengirimkan dan memilih seorang dokter untuk menjelaskan bagaimana tubuh kita secara alami dapat menahan dan bertahan terhadap serangan virus termasuk covid-19. 

dr Grace Legoh bersama suami, dr Alvin Rantung yang bertugas di salah satu Rumah Sakit di Bandung kebetulan adalah peserta Holyland Journey yang kami adakan Desember 2019 lalu.

Saya sangat diberkati dengan penjelasan dr Grace ini, baik menurut Pandangan Medis maupun secara Alkitabiah. 

Ingat, jangan sepelekan soal minimal tidur 8  jam sehari dan jangan tidur larut malam. Dan mengapa Tuhan menjadikan malam sebagai waktu istirahat yang ideal bagi umat manusia? 

Semua nya dibahas dalam video yang luar biasa ini. Durasi 15 menit, tetapi anda akan mendapatkan manfaatnya seumur hidup anda.

Friday, April 24, 2020

Para Lansia Harap Menyimpan Artikel Ini



Para pensiunan harap menyimpan artikel ini

Sebuah studi di Amerika Serikat menyebutkan lebih dari 51%  orang lanjut usia jatuh karena naik tangga.

Setiap tahunnya ada 20.000 kematian di AS akibat naik tangga.
Para ahli menyarankan setelah berusia 65 tahun untuk TIDAK melakukan 10 tindakan di bawah ini :

1. Naik tangga

2. Terlalu cepat menoleh/membalikkan badan

3. Membungkuk menyentuh telapak kaki

4. Mengenakan celana sambil berdiri

5. Sit up

6. Memutar pinggang ke kiri kanan

7. Berjalan mundur

8. Membungkuk untuk mengangkat barang berat

9. Mendadak berdiri meninggalkan ranjang

10. Mengejan/ngeden terlalu keras

Bagikan kepada banyak orang : sebuah gerakan yang setiap tahunnya menyebabkan 20.000 orang meninggal dunia di AS.

Setelah berusia 65 tahun
usahakan tidak melakukan 10 tindakan tersebut.

 ADA 4 MACAM PENGETAHUAN SEDERHANA

1. Tersedak makanan.
2. Salah bantal.
3. Kram kaki.
4. Kaki kesemutan.

Ini adalah pengetahuan yg dapat menolong orang dan diri sendiri.

Cara pertolongan sebagai berikut:

1. TERSENDAK MAKANAN
Anda hanya perlu  “mengangkat tangan”.
Dengan mengangkat tangan ke atas kepala maka makanan yg tersangkut di tenggorokan akan turun dengan sendirinya.

2. SALAH BANTAL
 Kadangkala ketika bangun tidur, Anda menemukan diri anda salah bantal, yaitu merasa nyeri di leher. Apa yg harus dilakukan ketika salah bantal? Ketika merasa salah bantal, Anda hanya perlu mengangkat kaki Anda, kemudian tarik ibu jari kaki dan pijat dgn memutar searah atau berlawanan arah jarum jam.

3. KRAM KAKI
 Ketika kram kaki kiri, angkat tangan kanan tinggi2, ketika kram kaki kanan, angkat tangan kiri tinggi2, segera akan terasa lebih enak.

4. KAKI KESEMUTAN
 Ketika kaki kiri kesemutan, ayun telapak tangan kanan dgn sekuat tenaga, ketika kaki kanan kesemutan, ayun telapak tangan kiri dgn sekuat tenaga.

Jangan simpan saja info ini. Silahkan berbagi. Siapa tahu Anda dapat menyelamatkan orang lain.

Semoga bermanfaat..

info buat pra lansia😊
[https://nasihatcanggih.blogspot.com/2020/04/para-lansia-harap-menyimpan-artikel-ini.html]


Wednesday, April 22, 2020

Terkena Covid-19 Dapat Dibantu Dgn Cara


*Terkena Covid-19, apa yang bisa membantu?*
        Saya dikontak seorang kolega, minta tolong agar  teman dekatnya  (ternyata sahabat saya juga) yang terkena Covid-19 dan membutuhkan perawatan dengan ventilator dapat diterima di rs tempat saya bekerja. Selama 5 hari, kita siang malam berusaha menyelamatkan sahabat tsb. Memberi obat yg menaikkan imunitas yang harganya selangit. Mencari obat2 anti virus yang tak dijual di mana-mana. Memburu obat anti badai cytokine, yang katanya persediaan nasional hanya 15 vial, sedangkan permintaan datang dari 40 rs. Ramai2 lewat medsos, mencari donor pasien Covid-19 yang sudah sembuh. Semua sudah diberikan, kecuali plasma donor. Namun, ternyata sahabat saya, yang terkenal sosial dan banyak relasi, tak tertolong. Diiring hujan rintik, di senja kelabu, saya menghadiri pemakamannya.
      Seorang direktur rs, menceritakan ke saya, bagaimana dia hatinya hancur, menangis, melihat rekan kerjanya seorang dokter spesialis,  terengah-engah, paru-parunya berjuang mendapatkan oksigen. Malam, dirujuk ke rs yang mempunyai fasilitas ruangan ICU untuk pasien Covid-19. Paginya berpulang.
       Memang jika penderita Covid-19 sudah sampai pada fase kritis, sesak nafas, sampai membutuhkan ventilator, jauh lebih susah penanganannya. Kolega saya, profesor dokter spesialis terkemuka di Jakarta, mengatakan kepada saya, bahwa dia berusaha mati-matian agar pasien-pasien jangan sampai jatuh ke fase kritis. "Sebagian besar pasien yang sudah sampai level itu, sulit diselamatkan", ceritanya. Ini tak hanya di Indonesia. Di China dan Amerika juga terjadi hal yang sama. Angka kematian penderita Covid-19 yg sudah level kritis sampai membutuhkan ventilator bisa mencapai sekitar 60%-70 % (https://www.physiciansweekly.com/mortality-rate-of-covid-19-patients-on-ventilators/)
          _Apa yang bisa kita lakukan jika kita terkena Covid-19, baik di rawat di rumah atau di rumah sakit, supaya keadaan kita tak memburuk, sehingga sampai fase kritis?_  Di samping minum obat yang diberikan dokter, minum vitamin (vit C, vit D3, dan zink)/makan buah2an berwarna merah/kuning, menjaga kesehatan umum (tidur/makan cukup, tak stres), ada *hal sederhana tapi penting, yang bisa kita lakukan, yaitu sewaktu terbaring  di tempat tidur, berganti-ganti posisi. Sering2, miring kiri, miring kanan, dan telungkup (30 menit - 2 jam).*  Dr Sanjaj Gupta, di CNN (medio April 2019), mengatakan, setelah berminggu-minggu dokter-dokter Amerika menangani ribuan kasus Covid-19, pelajaran terpenting yang mereka dapat adalah bahwa posisi pasien miring ke kiri/kanan, telungkup, dapat membantu mencegah pasien masuk ke dalam fase kritis. Dr  Caputo, di rs Lincoln, New York, mengadakan penelitian pendahuluan ( https://www.msn.com/en-us/health/health-news/why-doctors-and-nurses-are-putting-some-of-the-most-severe-coronavirus-patients-on-their-stomachs/ar-BB12K9N0). Dia memonitor 50 pasien Covid-19 yang baru masuk dan  saturasi oksigennya rendah antara 69% sampai 85% (normal 95%-100%). Pasien-pasien itu kemudian diletakkan dalam posisi telungkup. Dalam 5 menit, saturasi oksigen sudah naik. Dan setelah 24 jam, 75 persen pasien-pasien menunjukkan perbaikan. _Ternyata posisi miring ke kiri, kanan, dan telungkup, membantu membuka jalan nafas paru bagian bawah dan belakang_ (bagian paru2 yang sering diserang Covid-19). Membantu melegakan pernafasan penderita Covid-19.
     _Tentu mencegah supaya tak tertular Covid-19, dengan hal sederhana seperti  tinggal di rumah, menjaga jarak, pakai masker, dan cuci tangan, adalah hal yang paling efektif._  Hanya kalau kita atau keluarga/teman ada yang terkena Covid-19, baik yang dirawat di rumah atau di rumah sakit, selain berdoa, jangan lupa diingatkan , *jika diizinkan dokter, sewaktu terbaring di tempat tidur, untuk sering2 berganti posisi: miring kiri/kanan, dan telungkup.* Hal2 sederhana, sementara belum ada obat yang efektif, bisa menyelamatkan seseorang.
_Yos E Susanto_

Model Perampokan Gaya Baru


Asalamualaikum wr. Wb, Saya dapat info dri RT di Harap kan untuk kita semua waspada...
Mohon perlindungan kepada Allah Yang Maha Kuasa.

Pemberitahuan.
Penting.
Seorang Perempuan, Ida Laniari:
Mendengar bayi yang menangis di terasnya malam hari, dan dia menelpon polisi karena saat itu sudah larut malam, Dan dia merasa ada yang aneh…..
polisi memberitahu dia, apapun yang terjadi, JANGAN buka pintunya.....
Wanita tersebut kemudian mengatakan bahwa sepertinya bayi itu merangkak dekat jendela, dan wanita tersebut khawatir kalo bayi itu akan merangkak ke jalan & menyeberang.
Polisi bilang,
" Sudah ada polisi yang sedang menuju kesana, apapun yang terjadi, JANGAN buka pintu ”
Polisi tersebut memberitahu wanita itu bahwa sebuah rekaman pembunuhan merekam suara bayi menangis & menggunakannya sebagai tipuan.
Wanita di dalam rumah akan berpikir bahwa ada seseorang yang menelantarkan bayinya di luar mereka. Polisi belum memastikan, tapi polisi sering mendapat telepon dari beberapa wanita yang mengatakan bahwa mereka mendengar tangisan bayi di luar rumah mereka ketika mereka sedang sendiri di rumah pada malam hari.
Juga dengan air yang bocor !!!
Jika anda bangun di tengah malam & mendengar semua keran di luar rumah anda terbuka / anda berpikir ada pipa yang bocor, JANGAN KELUAR UNTUK MEMERIKSANYA !
Ada orang yang sengaja membuka semua keran di luar rumah anda sehingga anda akan keluar untuk memeriksa & kemudian orang itu mulai menyerang anda.
Tetaplah waspada, jaga diri anda, dan hubungi tetangga anda !
Ada juga rumah yg meteran listriknya dimatikan...
Ketika keluar ditodong kmd dirampok rumahnya...
Saya Mohon Tolong teruskan pesan ini.
Artikel ini sebaiknya ditanggapi secara serius karena, Modus tangisan bayi di sebutkan “ adalah modus baru pelaku kejahatan.
Saya menyarankan anda untuk meneruskan pesan ini kepada semua orang yang anda kenal.
Ini mungkin bisa menyelamatkan nyawa seseorang. Sebuah lilin tidak akan redup jika lilin tersebut digunakan untuk menyalakan lilin yang lain..
Kirim pesan ini kepada semua orang yang anda kenal yang mungkin butuh untuk diingatkan kembali bahwa dunia yang kita tinggali ini memiliki banyak kegilaan & lebih baik berhati-hati dari pada menyesal nantinya..
Setiap orang hanya memerlukan waktu 5 menit untuk membaca ini.
Ini mungkin dapat menyelamatkan anda atau seseorang yang anda cintai.
Terima kasih.

NB:Terlanjur sy posting.Barusan sy dpt info dari WAG saya yang satu,
Katanya Hoax,toh ada gunanya kita waspada selalu.
[nasihatcanggih.blogspot.com]

Belajar Dari Kematian Miliarder


🤳 *BELAJAR DARI KEMATIAN SANG MILIARDER*

_Antonio Vieira Monteiro_, president dewan direktur Santander bank Portugal, meninggal dunia setelah dinyatakan positive terpapar Covid-19, sepulangnya dari Italia.

Kabar kematiannya, tidak penting bagi saya, sebab banyak yang lebih kaya dan lebih kuat darinya juga mati. Yang membuat perhatian saya justru tulisan putrinya di salah satu media sosial.

_"Kami keluarga kaya raya berlimpah harta. Tetapi ayahku meninggal dunia seorang diri, sulit bernafas bagai tercekik, sambil mencari sesuatu yang gratis tanpa biaya, yaitu udara segar, sedang hartanya ditinggal di rumah"_

Bagi sebagian, tulisan itu mungkin dianggap sekedar keluhan seorang anak yang sedang kalut ditinggal mati ayahnya.

Tapi bagi yang lain, tulisan itu dianggap pesan berharga. Seakan yg ingin ia katakan :

_"Apa arti bergelimang harta, jabatan dan kekuasaan, jika di saat kematian menjemput tak dapat menyelamatkannya. Bahkan hanya sekedar untuk bisa bernafas pun, harta tak dapat menolongnya"_

Konon, orang yang sedang mendekati ajal, akan terlihat olehnya tiga hal; hartanya, anaknya dan amalnya.

Dia menoleh kepada hartanya dan berkata; "Demi Allah, aku sangat berhati-hati dan bekerja keras untuk mengumpulkanmu, apa yang bisa kamu berikan kepadaku?

Hartanya menjawab; "Ambillah sehelai kafan dariku".

Lalu menoleh kepada anaknya dan berkata: "Demi Allah, aku mencintaimu dan aku yang melindungimu, apa yang bisa kamu berikan kepadaku?

Anaknya menjawab; "Aku akan mengantarmu ke liang lahat dan aku akan menguburmu"

Kemudian menoleh kepada amalnya dan berkata; "Demi Allah, aku tidak banyak berbuat untukmu dan kamu sangat membebani diriku, apa yang kamu berikan kepadaku?

Amalnya menjawab; "Aku akan menemanimu di alam kubur dan di hari berbangkit, hingga aku dan kamu dimintai pertanggung jawaban".

Oh.., betapa miskinnya manusia...

Semua yang dianggap berharga di masa hidupnya, telah meninggalkannya, kecuali amalnya.

Beruntung orang yang menggunakan hartanya untuk kebaikan dan mendidik anaknya berakhlak.

Hidup tidak hanya untuk menumpuk harta, tapi juga untuk menumpuk pahala.

Dalam hidup, tidak hanya berpikir apa yang akan kita dapatkan, tapi juga berpikir apa yang sudah kita berikan...

Wallahu a'lam..

#selfreminder to

Puisi Jumat Agung


*Puisi Jumat Agung*
[nasihatcanggih.blogspot.com]

Karya: Ulil Abshar Abdalla (Cendekiawan Muslim, NU)

Ia yg rebah, di pangkuan perawan suci,
bangkit setelah tiga hari, melawan mati.
Ia yg lemah, menghidupkan harapan yg nyaris punah.
Ia yang maha lemah, jasadnya menanggungkan derita kita.
Ia yang maha lemah, deritanya menaklukkan raja-raja dunia.
Ia yang jatuh cinta pada pagi, setelah dirajam nyeri.
Ia yang tengadah ke langit suci,
terbalut kain merah kirmizi: Cintailah aku!

Mereka bertengkar tentang siapa yang mati di palang kayu.
Aku tak tertarik pada debat ahli teologi.
Darah yang mengucur itu lebih menyentuhku.

Saat aku jumawa dengan imanku,
tubuh nyeri yang tergeletak di kayu itu,
terus mengingatkanku:
Bahkan Ia pun menderita, bersama yang nista.

Muhammadku, Yesusmu, Krisnamu, Buddhamu, Konfuciusmu
– mereka semua guru-guruku,
yang mengajarku tentang keluasan dunia, dan cinta.
Penyakitmu, wahai kaum beriman:
Kalian mudah puas diri, pongah, jumawa, bagai burung merak.
Kalian gemar menghakimi!
Tubuh yang mengucur darah di kayu itu, bukan burung merak.
Ia mengajar kita, tentang cinta, untuk mereka yang disesatkan dan dinista.

Penderitaan kadang mengajarmu tentang iman yang rendah hati.
Huruf-huruf dalam kitab suci, kerap membuatmu merasa paling suci.

Ya, Yesusmu adalah juga Yesusku.
Ia telah menebusku dari iman yang jumawa dan tinggi hati.
Ia membuatku cinta pada yang dinista!

Semoga Semua Hidup Berbahagia dalam kasih Tuhan.

(Selamat Berjumat Agung saudaraku)
[nasihatcanggih.blogspot.com]

Monday, April 20, 2020

Kamu Mau Pilih Nasihat Dari Siapa


Agamis: “Ini adalah Ujian dari Tuhan.”
Atheis: "Tuhan sedang diuji oleh CoVid-19.
Darwinis: "Ini adalah seleksi alam"
Modernis-Rasionalis: “Kita bisa mengendalikan dan mengenyahkan virus ini dengan IPTEK!”
Nihilis : “Ada atau tidak ada virus corona, kita semua juga akan mati.”
Marxis : “Proses produksi kapitalislah penyebabkan munculnya virus ini!”
Kapitalis : “Manusia bertanggung jawab pada dirinya masing-masing.”
Individualis murni : “Kita tak boleh membahayakan diri sendiri.”
Anarko-Individalis : "Selamatkan dirimu, jangan pedulikan orang lain!"
Anarko-Sindikalis : "Sudah Krisis, Saatnya Membakar ...!
Dekonstruksionis : "Ada hal-hal positif yang bisa kita peroleh dari virus ini ..."
Oportunis : "Ini ladang bisnis untuk mengeruk keuntungan"
Altruis : “Kita harus berani berkorban untuk menghadapi virus ini.”
Strukturalis : “Semua akibat ulah kita."
Fenomenologis : "Selalu ada makna di balik semua ini."
Liberalis : “Kita wajib menyelamatkan kemanusiaan!”
Sosialis : "Satu untuk semua, semua untuk satu.”
Rasis-Fasis : “Ras paling unggul yang bisa selamat dari virus ini!”
Kritis-Konspiratif : “Siapa yang diuntungkan dan dirugikan akibat virus ini?”
Post-humanis : “Terbukti, manusia bukanlah spesies paling unggul.”
Hedonis : “Tik-tokin aja...”
Kampretis-Covidiot : "ini Azab Allah ke Komunis Cina krn bantai Uighur."
Fatalis : "halah ... terserah Allah, takut pd Allah saja, jangan pd Corona. "
Nahdliyyin : "Ini musibah global, mari sama-sama berikhtiar dan beristighosah, Patuhi Pemerintah"
HTI : "Pandemi Global, Solusinya adalah KHILAFAH"
Wahabi :"Dajjal segera turun, matahari akan terbit dr barat, siap-siap."
Qadariyah : "Jangan overdosis doa atau istighotsah, IPTEK jauh lebih efektif, apa guna Tuhan beri kita akal?"
Politisi : "Krisis itu adalah panggung politik paling murah!

*Stay safe everyone ...*

*Tetap semangat dukung Pemerintah melawan Pandemi Global ini* 🙏

Sekarang Kalau Anda Keluar Rumah Harus Hati Hati


*MOHON UNTUK MENJADI PERHATIAN KITA SEMUA*

*#selfreminder*

Mulai saat ini *kalau keluar Rumah* kemanapun, harap perhatikan:

1. *WAJIB* Memakai masker.

2. *Jaga jarak* minimal 1 meter dengan orang lain.

3. *Tidak memakai*
perhiasan, imitasi apalagi asli.

4. *Tidak memakai* Jam tangan bermerek.

5. *Tidak memakai*
tas tangan khususnya para ibu. Gunakan saja kantong baju atau celana.

6. *Tidak* membawa HP di tangan dan terlihat (simpan di kantong celana).

7. *Pergunakan HP* di  tempat yg aman, termasuk untuk membuka HP, jangan di sembarang tempat.

8. *Perhatikan selalu* situasi sekeliling kita saat bepergian, *bersikaplah* waspada dan bijaksana.

7. *Perlakukan* setiap orang dengan baik.

8. *Bersikaplah* ramah dan santun dengan semua orang.

9. *Kuasai diri* jangan mudah terpancing emosi. *INGAT JAGA* kata2 kita.

10. *Selalu berdo'a* sebelum keluar rumah, Mohon perlindungan Tuhan YME

Saat ini keamanan semakin kurang kondusif mengingat banyak saudara kita pengangguran karena *banyak PHK* dan di tambah lagi *banyak dibebaskannya* para *narapidana (Napi)* dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas)

Ditambah *Polisi, penegak Hukum dan para aparat* juga sudah cukup *lelah dan letih* dalam mengamankan negara kita saat ini.

*Maka, mohon agar kita masing2 mawas diri saja dan jaga diri baik-baik.*

Ekonomi semakin susah membuat banyak orang dapat bertindak nekad.

*INGAT KEJAHATAN TERJADI BUKAN HANYA KARENA NIAT PELAKU...TETAPI JUGA KARENA KITA BERIKAN KESEMPATAN*

Mohon agar bisa membantu *_meneruskan_* pesan ini, dan jadikan *_Pesan Berantai_* kepada semua orang yang kita kenal...

Semoga menjadi *Reminder* agar kita bisa lebih menjaga diri, keluarga dan lingkungan 🙏🙏🏻🙏🏻

Tuesday, April 14, 2020

TIME IS MONEY,PERGUNAKANLAH WAKTU ANDA SELAMA DI RUMAH


*TIME IS MONEY,PERGUNAKANLAH WAKTU ANDA SELAMA ISOLASI MANDIRI DI RUMAH*
[https://nasihatcanggih.blogspot.com/2020/04/time-is-moneypergunakanlah-waktu-anda.html]

“Saya tidak menganggap tinggal di dalam rumah ber-minggu2 atau mungkin bisa ber- bulan2 dengan orang yang kita sayangi adalah di isolasi...
 Kita harus bersyukur apalagi bila kita tinggal dirumah yang nyaman dipenuhi dengan makanan yang cukup, fasilitas hiburan yang lengkap, TV, Computer, smartphone, Internet, buku2, Game  dll.

Berhentilah mengatakan BOSAN, KESAL ... karena dirumah terus, tidak bisa jalan ke mall, tidak bisa ketemu teman2, tidak bisa kongkow2, dll. Bayangkan sebagian orang yang terpaksa bekerja untuk memenuhi kebutuhannya harus berjuang mendapatkan uang dengan menantang virus maut..

INGAT !!! sementara orang yang terkena Covid-19 atau orang yang sedang berada di rumah sakit sangat ingin sekali pulang ke rumah, kenapa anda yg punya kesempatan berdiam di rumah, malah ingin jalan2..

Berhentilah menganggap diri anda sehat, kuat dan menantang virus corona yang tidak terlihat .....

Berhentilah sombong sok yakin tidak akan kena Covid-19  karena merasa masih muda sudah minum multi vitamin, sudah berjemur, sudah berolah raga, masih sehat waalafiat..

Berhentilah sok beriman.. tidak takut mati karena yakin "Umur di tangan Tuhan", tapi tahukah anda kalau Tuhan sudah mengingatkan kita dalam kitab sucinya ..... supaya kita menghindari wabah penyakit/virus..

Bersyukurlah kepada Tuhan jika Anda harus tinggal di rumah, karena terlepas dari segalanya, dengan uang atau tanpa uang, dengan pekerjaan atau tanpa pekerjaan, Anda berada di rumah merupakan yang terbaik, karena di rumah dikelilingi oleh orang-orang yang mencintai Anda!

Mungkin sudah waktunya untuk mengubah rumah Anda menjadi tempat yang indah untuk ditinggali, tempat yang nyaman dan damai,  tempat untuk berkumpul dan berpelukan bersama keluarga, bukan seperti diluar yang diharuskan menjaga jarak satu sama lain.

Kita harus melihat dengan kaca mata yang berbeda pada situasi saat ini !!
Jadikan rumah Anda tempat yang nyaman: Dengarkan musik, bernyanyi, menari, bercerita bersama keluarga...

Jadikan rumah Anda seperti tempat ibadah: Berdoa, bermeditasi, bersyukur kepada Tuhan ...

Jadikan rumah Anda seperti sekolah: Membaca, menulis, menggambar, melukis, belajar, dan saling mengajar ...

Jadikan rumah Anda seperti Toko: Bersihkan toko anda, Tata kembali toko anda, kumpulkan sisa2 barang yg tidak terpakai untuk nanti disumbangkan...

Jadikan rumah Anda seperti restoran: memasak, membuat kue, makan, mencoba resep2 baru, dll..

Jadikan rumah anda seperti Kebun:
menanam bunga, menanam pohon, menanam sayuran, dll ...

Pokoknya ... buat rumah Anda, sebagai tempat terbaik untuk keluarga Anda.. "

Ini dikirim dari salah satu grup WhatsApp saya. Ini adalah pesan terbaik yang saya terima, bukan seperti pesan2 lain yang menjadikan saya dan keluarga stress, khawatir, ketakutan, was2 cuci tangan terus menerus, dan saling menjaga jarak.. Semoga bermanfaat...
[nasihatcanggih.blogspot.com] 🙏🙏🙏

CARA MENSTERILKAN MASKER BEKAS PAKAI



MULAI SEKARANG...masker habis pakai(masker bekas) jangan dibuang lagi, ini pengalaman dari Cina Taiwan mengajarkan.

Masker sudah terpakai dimasukkan ke dalam rice cooker, tanpa air, maka akan menjadi steril dan bisa dipakai lagi.Semoga pengalaman ini bisa dilihat dan ditiru,dan dipraktekkan. 

Dengan panas 160 derajat keatas virus akan mati, dan menjadi steril, dipanasi cukup 3 menit dan diamkan 5 menit baru diangkat.

Jadi Anda tidak perlu ganti masker yang baru lagi.Dengan cara di atas masker dapat digunakan berulang ulang.

 Dengan demikian terjadi penghematan pembelian masker, dan harga masker akan menjadi normal kalau masyarakat semua tahu cara melakukan ini.. 
SILAKAN DIPRAKTEKKAN
[https://nasihatcanggih.blogspot.com/2020/04/cara-mensterilkan-masker-bekas-pakai.html]
[nasihatcanggih.blogspot.com]👍👍

Saturday, April 11, 2020

Puisi Jumat Agung


*Puisi Jumat Agung*
[nasihatcanggih.blogspot.com]

Karya: Ulil Abshar Abdalla (Cendekiawan Muslim, NU)

Ia yg rebah, di pangkuan perawan suci,
bangkit setelah tiga hari, melawan mati.
Ia yg lemah, menghidupkan harapan yg nyaris punah.
Ia yang maha lemah, jasadnya menanggungkan derita kita.
Ia yang maha lemah, deritanya menaklukkan raja-raja dunia.
Ia yang jatuh cinta pada pagi, setelah dirajam nyeri.
Ia yang tengadah ke langit suci,
terbalut kain merah kirmizi: Cintailah aku!

Mereka bertengkar tentang siapa yang mati di palang kayu.
Aku tak tertarik pada debat ahli teologi.
Darah yang mengucur itu lebih menyentuhku.

Saat aku jumawa dengan imanku,
tubuh nyeri yang tergeletak di kayu itu,
terus mengingatkanku:
Bahkan Ia pun menderita, bersama yang nista.

Muhammadku, Yesusmu, Krisnamu, Buddhamu, Konfuciusmu
– mereka semua guru-guruku,
yang mengajarku tentang keluasan dunia, dan cinta.
Penyakitmu, wahai kaum beriman:
Kalian mudah puas diri, pongah, jumawa, bagai burung merak.
Kalian gemar menghakimi!
Tubuh yang mengucur darah di kayu itu, bukan burung merak.
Ia mengajar kita, tentang cinta, untuk mereka yang disesatkan dan dinista.

Penderitaan kadang mengajarmu tentang iman yang rendah hati.
Huruf-huruf dalam kitab suci, kerap membuatmu merasa paling suci.

Ya, Yesusmu adalah juga Yesusku.
Ia telah menebusku dari iman yang jumawa dan tinggi hati.
Ia membuatku cinta pada yang dinista!

Semoga Semua Hidup Berbahagia dalam kasih Tuhan.

(Selamat Berjumat Agung saudaraku)
[nasihatcanggih.blogspot.com] ey

Tuesday, April 7, 2020

Meditasi Massal Bumi


*LONJAKAN SCHUMANN RESONANCE BUMI*
*Meditasi Massal Bumi Baru 5D*

_Pada Hari Minggu, 5 April 2020_
_PK 09.45 WIB, 10.45 WITA, 11.45 WIT_

*Schumann Resonance Bumi* merespons pada *5 April*, dengan gelombang frekuensi lebih tinggi yang mencapai *puncak 76 HZ* pada satu titik dan masih berfluktuasi ke atas kemarin pada saat meditasi global yang dilaksanakan serentak di seluruh dunia. Kenaikan sedang berlangsung & dapat dilihat dalam ritme peningkatan 'getaran hati' ke frekuensi yang lebih tinggi---gelombang yang telah kami lacak selama beberapa tahun ini, karena mereka merupakan indikator yang menarik dari Kebangkitan yang sedang berlangsung.

Frekuensi Bumi sebagai kesadaran planet dapat berkorelasi dengan kesadaran manusia serta gelombang otak. Ketika ia naik, kita naik. Dan ketika kita naik, ia naik. Keterhubungan kita dengan alam semesta ini adalah seperti sebuah tarian. Bumi sedang dalam proses memaafkan dan berbelas kasih terhadap manusia. Sama seperti manusia terhadap dirinya sendiri dalam hubungan dengan-Nya, baik secara pribadi dan kolektif.

Kemarin adalah pembukaan portal yang sangat kuat dari frekuensi energi yang lebih tinggi, ada keterhubungan dengan posisi galaksi / planet / astrologi. Energi ini saling terhubung untuk membuat suatu 'Rumah'. Banyak jiwa datang bersama-sama secara sadar kemarin untuk bermeditasi selama portal ini terbuka, dengan niat keseluruhan untuk meningkatkan frekuensi secara pribadi dan kolektif, untuk mengundang pergerakan energi *Bumi Baru 5D*. Banyak makhluk galaksi dimensi lainnya yang lebih tinggi, seperti : _Arcturians, Pleiadians, Sirians, dll_ menyertai kita semua dalam hal ini, serta menguatkannya.

Pada akhirnya, jalan Kenaikan bergerak maju. Fase dan tahapan dari jalan kenaikan ini tentu begitu bergelombang, terjal dan membutuhkan beberapa malam sebelum fajar menyingsing, terkadang menyakitkan, bahkan bermanifestasi dalam bentuk kematian dan juga kehilangan, seperti banyak dari yang kita alami selama pandemi corona ini. Namun masing-masing dari kita memiliki _'free will'_/kebebasan, apakah melalui jalan yang gelombang ini kita bisa melaluinya atau menyerah terhadap kehidupan.

Namun, jalan dan rencana Ilahi bagi bumi ini tampak jelas. Energi kegelapan, dan ketakutan akan terus berlanjut sebagai wahyu. Kami para pejalan cahaya / para *Lightworkers* diundang untuk menghormati energi ini, para makhluk ini dan jiwa-jiwa ini, ketika mereka mulai beralih ke garis waktu kehidupan yang sesuai dengan fase pertumbuhan spiritual berikutnya dengan cara yang lebih signifikan.

Akhir kata, berterima kasih kepada mereka atas peran yang mereka mainkan dalam dualitas ini---baik buruk, terang gelap, putih hitam, dll, karena *MEREKA* adalah *KITA*...dan kita semua adalah *SATU* untuk menemukan jalan menuju RUMAH bagi Hyang Ilahi.

Sumber :
https://soulfullheartblog.com/2020/04/05/energy-update-schumann-gaia-resonance-spike-in-response-to-5d-new-earth-mass-meditations/amp/

*Alhamdulillah sejak tahun 1998 Katahati Institute telah ikut mengedukasi masyarakat dan mengembangkan aplikasi brainwave yang berbasis pengetahuan ini.*

Yuk, akses schumman resonance dan ketenangan hati dengan lagu Ilir-ilir dari DigitalPrayers Technologies

https://youtu.be/tZ5JQo7tDwI

Alphamatic Apps:
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.andromo.dev804144.app910711

Kisah Nyata Menyedihkan,Ojol Kehujanan


Viral Ojol Kehujanan Peluk Anak, Sosoknya Viral hingga Dicari Kapolres

 seorang driver ojek online atau ojol yang sedang berteduh karena kehujanan ini menjadi viral. Bahkan sosoknya dicari oleh Kepala Kepolisian Resor Jember.

Driver ojol itu diketahui bernama Wawa. Foto Wawa memeluk anaknya saat berteduh di tengah hujan menarik simpati banyak orang.

Seperti dalam unggahan akun Facebook Atta Hatta ke grup Info Warga Jember berikut ini.

"Perbanyak bersyukur...di antara yang berlebih, ada yang berjuang untuk mencari penghasilan... Bahkan dengan terpaksa buah hatinya diajak bekerja, karena tak ada yang menjaga..." tulis Atta Hatta.

Foto driver ojol di Jember ini juga dibagikan oleh akun Twitter @abdhy_sejiwa, pada Senin (6/4/2020).

"Saat ini keadaanmu susah? Coba keluar. Lihat dunia. Masih banyak yang lebih,"cuitnya dan menunjukkan tiga foto Wawa.

Warganet semakin bersimpati kepada Wawa setelah mengetahui cerita lengkapnya.

Wawa terpaksa bekerja dengan membawa anak karena sudah berpisah dengan sang istri.

Driver ojol ini memiliki anak kembar. Satu anaknya sudah dirawat oleh temannya. Anaknya yang lain ia jaga sendiri.

Kisah ini sampai terdengar oleh Kapolres Jember Ajun Komisaris Besar Aris Supriyanto. Ia dan jajarannya kemudian mencari sosok Wawa.

Mereka berencana membantu Wawa dan menyiapkan beasiswa untuk sang anak.


Dilaporkan beritajatim.com---jaringan Suara.com, Senin (6/4/2020), Kepala Bagian Sumber Daya Polres Jember Komisaris Setyo Sujatmiarto mengatakan, anak Wawa akan disekolahkan di TK Bhayangkari.

"Selama ini kan dibawa ke sana kemari. Kalau wabah Covid-19 reda dan masa pendidikan berjalan lagi, si anak bisa dititipkan ke TK Bhayangkari, sehingga Pak Wawa kalau bekerja bisa tenang," katanya.

Selain menerima bantuan beasiswa, driverojek online ini juga mendapatkan sembako dan susu untuk sang anak.

Tidak hanya Wawa yang mendapatkan bantuan dari Polres Jember. Kepolisian setempat saat ini menginventarisasi nama-nama warga yang layak menerima bantuan dalam situasi krisis ekonomi ini.

"Tidak banyak, tapi sesuai sasaran seperti keluarga miskin. Ini untuk meringankan situasi seperti sekarang," ujar Setyo.



Sementara itu Wawa, melalui akun Facebooknya, mengucapkan terima kasih kepada Kapolres Jember beserta jajarannya yang telah memberi bantuan.

"Terimakasih buat bapak Japolres Jember, Shabara Polres Jember, Kasat Reskrim Polres Jember beserta anggota, Kanit PPA Polres Jember, bapak Kapolsek Sumbersari beserta anggota," tulis Wawa di Facebook, Senin (6/4/2020).

Saturday, April 4, 2020

Rekomendasi Konselor & Psikolog


*REKOMENDASI* ​​oleh Asosiasi Konselor & Psikolog

1. *Isolasi diri Anda dari berita2 tentang virus.* Semua yang perlu kita ketahui, kita sudah tahu.

2. *Jangan mencari tahu data korban jiwa.* Ini bukan pertandingan jangkrik untuk mengetahui skor terbaru. Hindari itu.

3. *Jangan lagi mencari informasi tambahan di internet*, itu akan melemahkan kondisi mental Anda.

4. *Hindari mengirim pesan2 text yang berpotensi fatal.* Beberapa orang tidak memiliki kekuatan mental yang sama dengan Anda (Malahan Anda dapat mengaktifkan patologi seperti depresi).

5. Jika memungkinkan, *dengarkan musik di rumah dengan volume yang menyenangkan.* Carilah permainan sehat untuk menghibur anak-anak, bercerita dan berencana masa depan.

6. *Pertahankan disiplin di rumah* dengan mencuci tangan, memasang tanda atau alarm untuk semua orang di rumah.

7. *Suasana hati positif Anda akan membantu melindungi sistem kekebalan tubuh Anda*, sementara pikiran negatif telah terbukti menekan sistem kekebalan tubuh Anda dan membuatnya lemah terhadap virus.

8. Yang paling penting, *percayalah bahwa ini juga akan berlalu dan kami akan aman* !

_Mental Anda memiliki keterbatasan. Jangan menyalahgunakannya. Pakailah utk hal-hal yang lebih ceria dan membawa sukacita._

Sesuatu Yang Berharga Melayani Orang Tua Anda


*MENINGGALKAN yang* *BERHARGA*

Di restoran, Sang ayah yg  sdh LANJUT USIA & PIKUN itu BERUSAHA memasukkan makanan ke mulutnya.

Tangannya BERGETAR, makanan BERCECERAN di meja, mulutnya pun BELEPOTAN dgn makanan.

Beberapa tamu & pemilik restoran mulai memasang MUKA MASAM melihatnya.

Akan tetapi pemuda itu, dengan SABAR menanti ayahnya SELESAI MAKAN.

Setelah selesai, ia MENUNTUN ayahnya itu menuju kamar mandi, lalu MEMBERSIHKAN tubuh & pakaian ayahnya yg KOTOR oleh makanan.

Lalu ia pun MENUNTUN ayahnya itu kembali DUDUK di meja makan.

Dgn tenang si pemuda MEMBERSIHKAN meja dan juga lantai dari ceceran makanan.

Setelah semua BERES, ia pun MEMBAYAR tagihan.

la MENGHAMPIRI ayahnya dan MENUNTUNNYA keluar dari restoran.

PEMANDANGAN itu membuat beberapa tamu & pemilik restoran merasa IBA.

Muka MASAM mereka BERUBAH menjadi RASA SIMPATI.

Pemilik restoran buru-buru MENYUSUL pemuda itu dan berkata, “Terima kasih, Anda sudah meninggalkan SESUATU yang BERHARGA di sini.”

Pemuda itu menjawab, "BARANG BERHARGA? Saya rasa saya tak meninggalkan apa-apa."

Pemilik restoran tersenyum dan berkata, “Maksud saya, TERIMA KASIH karena Anda sudah meninggalkan PELAJARAN HIDUP yang SANGAT MAHAL kepada kami semua, tentang LUHURNYA NILAI BERBAKTI kepada orang tua & sesama.”

HIDUP akan semakin BERMAKNA ketika kita dapat meninggalkan PEMBELAJARAN HIDUP yang BAIK kepada setiap orang.

CARA kita MEMPERLAKUKAN seseorang di dekat kita, akan menentukan PEMBELAJARAN HIDUP spt apakah yg diperoleh orang lain.

Perilaku HORMAT & PENGHARGAAN kita kepada seseorang akan memberikan DAMPAK yang POSITIF kepada semua orang.

SEBURUK atau SEANEH apapun tindakan seseorang, ketika kita tetap mampu berlaku TENANG dan SABAR serta MELAYANINYA dengan KASIH, hal itu menjadi PEMBELAJARAN HIDUP yg bisa kita WARISKAN.

SEKECIL apapun TINDAKAN BAIK, LAKUKANLAH, dan JADIKAN hidup kita menjadi TELADAN dalam hal PERBUATAN BAIK.             
NIAT BAIK = Berkah.

Semoga Semua Mahluk Berbahagia.....🙏🙏🙏

Friday, April 3, 2020

Jepang Normal,Sedang Dunia Lain "mati"


*Mengapa Jepang tetap normal ketika seluruh dunia seakan “mati”*

Berikut di bawah ini adalah rangkuman pengalaman seorang India yang sedang belajar di Jepang.

Jepang adalah negara pertama yang terkena dampak Covid-19 pada bulan Januari melalui kapal mewah Princess Diamond.  Namun, di Jepang semuanya berjalan normal sampai hari ini. Masyarakat pergi ke kantor setiap hari. Tidak ada restoran dan mal yang ditutup. Transportasi umum beroperasi secara normal. Semua perbatasan internasional tetap dibuka. Jepang memiliki jumlah manula yang tinggi seperti Italia. Tokyo memiliki jumlah orang asing terbanyak. Orang asing masih diizinkan masuk. Yang dihentikan hanyalah sekolah dan acara publik. Di negara lain, _lockdown_ menjadi jalan keluar untuk memutus rantai penyebaran virus Covid-19. Tokyo adalah kota paling padat di dunia. Bagaimana cara mengontrolnya? Kehidupan berjalan normal seperti biasanya.

*Mengapa?*

Aturan yang disarankan untuk mencegah penyebaran Covid-19 sudah dipraktikkan oleh orang Jepang sejak kecil.

*1. Orang Jepang memakai masker saat mereka bepergian atau keluar*

Sekitar 60% orang Jepang memakai masker setiap hari pada hari-hari normal. Mereka juga selalu memakai masker ketika merasa tidak enak badan. Kebiasaan ini sangat membantu menghentikan penyebaran virus. Biasanya setiap orang yang menghadapi masyarakat umum seperti resepsionis, petugas pemerintah, dokter, perawat, kepala stasiun, staf kereta api, polisi, petugas kebersihan, dll mengenakan masker setiap hari di tempat kerja.  Selama musim dingin anak-anak mengenakan masker setiap hari sehingga mereka tidak mengganggu orang lain ketika terserang flu. Di setiap rumah di Jepang tersedia masker untuk anak-anak dan orang dewasa.

*2. Orang Jepang menjalani kehidupan berdasarkan prinsip tidak boleh mengganggu orang lain*
Orang Jepang tidak membuang sampah sembarangan.  Kebersihan adalah bagian dari budaya mereka. Mereka diajari bagaimana menjaga bersih dan bagaimana berperilaku di tempat umum sebelum belajar huruf di sekolah.

*3. Orang Jepang tidak berjabat tangan tetapi menundukkan kepala untuk menyapa orang lain*

*4. Mencuci tangan adalah bagian dari budaya Jepang*

Ada sabun dan pembersih tangan (hand sanitizer) di toilet umum, pintu masuk kantor, dan ruang publik lainnya.  Menggunakan pembersih tangan cukup efektif untuk mencegah penyebaran virus.

*5. Di toilet orang-orang selalu mencuci tangan mereka*
Selain itu mereka juga membersihkan dan menyeka area wastafel agar orang berikutnya yang menggunakan wastafel tersebut merasa nyaman. Itu adalah kebiasaan yang dipraktikkan secara otomatis, termasuk di tempat umum.

*6. Orang Jepang membawa tisu basah untuk membersihkan tangan mereka saat mereka keluar*

 *7. Orang Jepang terbiasa menjaga jarak sosial dengan siapa saja*

_Kebiasaan yang ditanamkan sejak kanak-kanak  dan sudah terinternalisasi sebagai bagian dari kepribadian tersebut membentuk budaya yang dipraktikkan secara sempurna setiap hari._

*Hal baik yang patut dipelajari dari Jepang*

Jepang Tetap Normal Yg Lain Geger


Mengapa Jepang tetap normal ketika seluruh dunia seakan “mati”*

Berikut di bawah ini adalah rangkuman pengalaman seorang India yang sedang belajar di Jepang.

Jepang adalah negara pertama yang terkena dampak Covid-19 pada bulan Januari melalui kapal mewah Princess Diamond.  Namun, di Jepang semuanya berjalan normal sampai hari ini. Masyarakat pergi ke kantor setiap hari. Tidak ada restoran dan mal yang ditutup. Transportasi umum beroperasi secara normal. Semua perbatasan internasional tetap dibuka. Jepang memiliki jumlah manula yang tinggi seperti Italia. Tokyo memiliki jumlah orang asing terbanyak. Orang asing masih diizinkan masuk. Yang dihentikan hanyalah sekolah dan acara publik. Di negara lain, _lockdown_ menjadi jalan keluar untuk memutus rantai penyebaran virus Covid-19. Tokyo adalah kota paling padat di dunia. Bagaimana cara mengontrolnya? Kehidupan berjalan normal seperti biasanya.

*Mengapa?*

Aturan yang disarankan untuk mencegah penyebaran Covid-19 sudah dipraktikkan oleh orang Jepang sejak kecil.

*1. Orang Jepang memakai masker saat mereka bepergian atau keluar*

Sekitar 60% orang Jepang memakai masker setiap hari pada hari-hari normal. Mereka juga selalu memakai masker ketika merasa tidak enak badan. Kebiasaan ini sangat membantu menghentikan penyebaran virus. Biasanya setiap orang yang menghadapi masyarakat umum seperti resepsionis, petugas pemerintah, dokter, perawat, kepala stasiun, staf kereta api, polisi, petugas kebersihan, dll mengenakan masker setiap hari di tempat kerja.  Selama musim dingin anak-anak mengenakan masker setiap hari sehingga mereka tidak mengganggu orang lain ketika terserang flu. Di setiap rumah di Jepang tersedia masker untuk anak-anak dan orang dewasa.

*2. Orang Jepang menjalani kehidupan berdasarkan prinsip tidak boleh mengganggu orang lain*
Orang Jepang tidak membuang sampah sembarangan.  Kebersihan adalah bagian dari budaya mereka. Mereka diajari bagaimana menjaga bersih dan bagaimana berperilaku di tempat umum sebelum belajar huruf di sekolah.

*3. Orang Jepang tidak berjabat tangan tetapi menundukkan kepala untuk menyapa orang lain*

*4. Mencuci tangan adalah bagian dari budaya Jepang*

Ada sabun dan pembersih tangan (hand sanitizer) di toilet umum, pintu masuk kantor, dan ruang publik lainnya.  Menggunakan pembersih tangan cukup efektif untuk mencegah penyebaran virus.

*5. Di toilet orang-orang selalu mencuci tangan mereka*
Selain itu mereka juga membersihkan dan menyeka area wastafel agar orang berikutnya yang menggunakan wastafel tersebut merasa nyaman. Itu adalah kebiasaan yang dipraktikkan secara otomatis, termasuk di tempat umum.

*6. Orang Jepang membawa tisu basah untuk membersihkan tangan mereka saat mereka keluar*

 *7. Orang Jepang terbiasa menjaga jarak sosial dengan siapa saja*

_Kebiasaan yang ditanamkan sejak kanak-kanak  dan sudah terinternalisasi sebagai bagian dari kepribadian tersebut membentuk budaya yang dipraktikkan secara sempurna setiap hari._

*Hal baik yang patut dipelajari dari Jepang*

Thursday, April 2, 2020

Perang Di Dua Front


DIDUKUNG TNI/POLRI JOKOWI PERANG DI DUA FRONT: VIRUS CORONA DAN POLITIKUS BUSUK

Sejak awal saya menulis. Anies Baswedan dan para proxy-nya, Jusuf Kalla dan kelompoknya melakukan maneuver politik di tengah wabah Corona. Jokowi berperang di dua front: memerangi virus Corona, sambil melawan kejahatan lawan politiknya. Untung TNI/Polri berada di belakang Jokowi. Solid.

Perangi Corona

Publik tidak perlu panik. Jokowi pun tetap meminta rakyat mematuhi disiplin social dan physical distancing. (Perhatikan: Trump baru mendorong social distancing kemarin Rabu (01/4/2020) setelah Amerika Serikat menjadi episenter peyebaran virus).

Strategi Jokowi dalam menangani virus Corona di Indonesia menunjukkan angka menarik. Relatif bagus. Catatan Jakarta buruk. Itu karena kebijakan dua-tiga minggu lalu dengan efek kejut dari Anies Baswedan. Dia menciptakan kerumunan dengan menutup transportasi di Jakarta, pada awal masuknya virus Corona Senin (16/3/2020).

Perilaku politis Anies ini menjadikan Jakarta dan Debotabek episenter persebaran Covid-19. Ditamba hoaks informasi yang disebarkan Anies (12/3/2020) tentang potensi 6,000 kasus virus Corona dalam 2 minggu. Senyatanya, kini 794 yang terpapar, 87 tewas, lainnya perawatan dan isolasi.

Secara nasional, jumlah kematian di Indonesia 157 dari 1,677 terinfeksi. Tingkat rasio kematian per 1 juta penduduk 0,6. Ini jauh di bawah China (2), Amerika (14), Italia (218), Spanyol (195), Inggris (35), Prancis (62), Turki, Korea Selatan (3), Swiss (56), Belgia (71), Iran (36). Nyaris setengah dari Brazil (1). Hampir sama dengan rasio Singapura (0,5) per 1 juta penduduk.

Melihat data, pergerakan sebaran virus, serta langkah-langkah kontinjensi Jokowi di bidang sosial dan ekonomi, tidak ada alasan publik untuk panik. Maka teriakan para politikus mendesak Jokowi untuk melakukan lockdown, juga penebaran kepanikan ala dr. Tirta, tidak beralasan.

Namun, Jokowi haru menerapkan Protokol Komunikasi harus tetap positif, tranparan. Agar rakyat tidak panik, namun tetap waspada. Pembenahan pembagian APD (alat pelindung diri) untuk tenaga medis harus benar terjadi.

Kasus 84 tenaga medis terjangkit virus di DKI Jakarta harus menjadi bahan pelajaran. Jokowi harus memastikan mereka terlindungi – agar bisa menangani pasien. Belajar dari Italia dan Spanyol yang mencatat 14% yang tewas adalah tenaga medis.

Politikus Busuk

Politik sebagai suatu kejahatan benar dipraktikkan. Data dan fakta dipelintir sedemikian rupa. Kebijakan Jokowi dalam menangani virus Corona Covid-19 dipikirkan betul. Faktor budaya, tingkat kedisiplinan dan ekonomi rakyat menjadi pertimbangan (baca: di tengah pertimbangan gerakan politik lawan yang akan menjegalnya).

Hidayat Nur Wahid berteriak nyinyir. Soal virus Corona digiring ke isu Ibukota Baru, APBN, Uighur, dan bahkan menyangkut etnis dan SARA. Persis perilaku Trump, yang di tengah virus Corona masih menyerang pemerintahan sebelumnya, Obama. Hidayat membangun kebencian terhadap pemerintahan Jokowi.

Fakta lain. Jokowi didorong melakukan lockdown. Yang berteriak awal Jusuf Kalla dan Anies Baswedan – duo aktor kampanye ayat-mayat Pilgub DKI Jakarta 2017. Jokowi mendapatkan early political warning. Ditambah teriakan anak manja Pepo Agus Yudhoyono. Lengkap. Instink politik Jokowi bekerja: tidak ada lockdown. Tepat.

Kini tambah runyam pula tersebar kabar para koruptor dilepaskan oleh Yasonna Laoly. Juga para penjahat gembong narkoba, juga teroris. Tambah kisruh. Itulah politikus yang keblinger gatel ingin melepaskan para koruptor.

Dukungan Relawan TNI/Polri

Dari sisi media Jokowi berantakan. Harapan satu-satunya masih relawan. Relawan digital Jokowi yang menjadi benteng. Persis seperti ketika perang media antara proxy KPK Agus Rahardjo lawan KPK Firli Bahuri, perang menghancurkan gerakan tagar GejayanMemanggil2, yang akan menggagalkan pelantikan Jokowi.

Misalnya. Relawan digital medsos Jokowi menyerang akun-akun dan sekaligus hape dokter sengkleh politik, dr. Tirta, sampai ke pukulan ke Fahira Idris, Rizal Ramli, SBY, Fadli Zon, dan kroninya.

Tak lupa bongkar-membongkar perang medsos dilakukan untuk meluruskan isu tentang Corona, sekaligus melawan hoaks yang disebar. Perang lanjutan dilakukan menghadapi sindikat media yang digerakkan untuk menebar berita setting-an Anies Baswedan.

Namun, di tengah perang melawan Corona, Kapolri Jenderal Idham Aziz secara cerdas memberikan ancang-ancang. Benteng politik. Instink politik dan intelijen anti teroris Idham Aziz bekerja.

Penyeimbangan informasi ditepis dengan wacana istilah darurat sipil. Spinning informasi ala Idham Aziz yang cerdas. Yang ujungnya mendukung opsi pembatasan sosial berskala besar (PSBB) Jokowi.

Secara politik ini menekankan pemahaman tentang lockdown yang menghilangkan kewenangan Presiden Jokowi. Darurat sipil justru memreteli kewenangan kepala daerah. Pun ini sesuai dengan Undang-undang Darurat.

Jenderal Doni Monardo sebagai kepanjangan TNI pun tegas mengambil komando. Tidak akan ada lockdown. Yang ada adalah sinergi TNI/Polri menegakkan peraturan dan kebijakan Presiden Jokowi: menerapkan Protokol Kesehatan. Dan, membentengi Jokowi secara militer. (Penulis: Ninoy Karundeng).

Menyebarkan Harapan Bukan Kutukan,Share Sekarang Juga !!


Jumlah kematian di dunia dalam dua bulan terakhir tahun 2020

      14.687: Virus Corona

      69.602: Pilek biasa

      140.584: Malaria

     153.696: bunuh diri

     193.479: kecelakaan di jalan

     240.950: Kehilangan HIV

     358.471: alkohol

     716.498: merokok

  1.177.141: Kanker

Lalu apakah menurut Anda Corona berbahaya?

 Atau

adalah tujuan dari kampanye media untuk menyelesaikan perang dagang antara Cina dan Amerika

atau

untuk mengurangi pasar keuangan untuk mempersiapkan tahap pasar keuangan untuk merger dan akuisisi

atau

untuk menjual obligasi Treasury AS untuk menutupi defisit fiskal di dalamnya

Atau

Apakah ini Panic yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan Pharma untuk menjual produk mereka seperti pembersih, masker, obat-obatan, dll.

jangan Panic & jangan bunuh diri dengan rasa takut yang tidak perlu: Saya memposting ini untuk menyeimbangkan umpan berita Anda dari posting yang menyebabkan rasa takut dan panik.



 338.724 Orang sedang sakit dengan Coronavirus saat ini, di mana 81.093 orang di China. Dengan populasi lebih dari 1,1 miliar. ini berarti bahwa jika Anda tidak berada di atau belum mengunjungi China baru-baru ini, ini akan menghilangkan 94% dari keprihatinan Anda.

Jika Anda mengontrak Coronavirus, ini masih bukan alasan untuk panik karena:

81% dari Kasus adalah MILD

14% dari kasing adalah MODERATE

Hanya 5% dari Kasus yang KRITIS

yang berarti bahwa bahkan jika Anda mendapatkan virus, Anda kemungkinan besar akan pulih dari itu.

Beberapa mengatakan, "tapi ini lebih buruk daripada SARS!". SARS memiliki tingkat kematian 10% sementara COVID-19 memiliki tingkat kematian 2%

selain itu, melihat usia mereka yang sekarat karena virus ini, angka kematian untuk orang-orang DI BAWAH 50 tahun hanya 0,2%

Ini berarti bahwa: jika Anda berusia di bawah 50 tahun dan tidak tinggal di China - Anda lebih mungkin memenangkan lotre (yang memiliki peluang 1 banding 45.000.000)

Minggu 22 Maret di Italia 793 meninggal.

Mari kita ambil salah satu hari terburuk sejauh ini, 10 Februari, ketika 108 orang di CHINA meninggal karena Coronavirus.

Di hari yang sama:

26.283 orang meninggal karena kanker

24.641 orang meninggal karena Penyakit Jantung

4.300 orang meninggal karena Diabetes

bunuh diri merenggut nyawa 28 kali lebih banyak daripada virus itu.

Nyamuk membunuh 2.740 orang setiap hari, MANUSIA membunuh 1.300 sesama manusia setiap hari, dan Ular membunuh 137 orang setiap hari. (Hiu membunuh 2 orang setahun)

MENGAMBIL MULTI VITAMIN DAN MELAKUKAN HAL-HAL SEHARI-HARI UNTUK MENDUKUNG SISTEM IMUN ANDA, KEHORMATAN YANG LEBIH BAIK, DAN JANGAN HIDUP DI TAKUT.

Bergabunglah dengan Saya untuk Menyebarkan Harapan, bukannya Ketakutan. Virus Terbesar bukanlah Virus Corona tetapi Ketakutan!

*PLS BERBAGI UNTUK BERHENTI PANIK ..*
TERIMA KASIH  🙏
[nasihatcanggih.blogspot.com]

Email : fellyginting95@gmail.com

Name

Email *

Message *