Nabi Ibrahim bukan seseorang yang takwa buta tak punya otak tak punya hati. Tidak ada sedikit pun persepsi buruk dalam pikirannya ketika Allah minta beliau mengurbankan anak yg dikasihinya. Tidak ada sedikit pun keraguan di dalam hati beliau. Pikiran dan hatinya bersih. Maka beliau tidak ragu dalam bertindak. Itulah yang namanya takwa beriman.
Itulah agaknya _open mind, open heart,_ dan _open will_ yang dijelaskan dalam Theory U oleh Prof Otto Scharmer dari MIT. Pikiran dan hati yg bersih mengarahkan kehendak dan tindakan yang bermakna.
Maka beliau menjadi bapak semua orang beriman. Bukan hanya utk semakin beriman kepada Allah, namun juga utk mewujudkan iman itu dalam hidup yang bebas dari persepsi buruk, prasangka, keragu-raguan, dan hati yang kotor. Bukan hanya kpd Allah tapi juga kepada sesama dan semua ciptaan.
Thomas Berry mengatakan bahwa banyak pemimpin termasuk pemimpin agama gagal mendidik masyarakat karena hanya fokus pada hubungan manusia dengan Allah dan sesama dan melupakan hubungan manusia dengan alam semesta. Padahal alam semesta adalah kitab suci yang indah dan lembut dari kehadiran Allah yang Maha Rahim. Allah itu indah dan mencintai keindahan kata hadits. Maka orang yang sungguh takwa dalam iman akan merawat kehidupan seluruh ciptaan agar tetap indah.
Itulah pertobatan ekologis sejati yang bermuara pada semangat berkurban dan berbagi karena di alam semesta ini semua ciptaan itu saudara dan saudari kita. Apapun akan kita kurbankan dan bagikan dengan tulus, rela, dan sukacita utk yang lain.
Mohon dibukakan pintu maaf lahir dan batin karena memberi maaf hanya mungkin bagi orang yg pikiran dan hatinya bersih.
Selamat Hari Raya Idul Adha 1441 H.
🙏🙏
NASIHATCANGGIH.BLOGSPOT.COM
No comments:
Post a Comment