Latest News

Showing posts with label Umur Pendek. Show all posts
Showing posts with label Umur Pendek. Show all posts

Monday, August 31, 2020

Umur Tidak Menjadi Ukuran Produktivitas Manusia

*FILOSOFIS TENTANG UMUR MANUSIA*

Einstein dan Hawking menemukan teori2 hebatnya pada usia 20an. Trump jadi presiden di umur 70an, begitu juga Ronald Reagan. Mahatir malah sudah umur 93 tahun jadi PM lagi. Muhammad mendapatkan amanah kenabian pada usia 40. Jesus mulai menyebarkan ajaran pada usia 30.  Mozart menciptakan komposisi2nya pada usia belasan tahun.

Quantum physicist Freeman Dyson menemukan  groundbreaking solution untuk problem tertua dalam  game theory, The Prisoner’s Dilemma, pada usia 88. Nelson Mandela jadi presiden Afrika Selatan pada usia 76. Jadi kapan usia terbaik manusia modern?

Menurut penelitian yang ditulis dalam buku Productive Aging: Enhancing vitality in later life , yang direview dalam New England Journal of Medicine, dijelaskan kira-kira begini.

Umur paling produktif adalah 60-70. Umur produktif berikutnya adalah 70-80. Sedangkan yang produktif ketiga adalah usia 50-60.

Rata-rata usia pencapai hadiah nobel adalah 62, CEO hebat di perusahaan Fortune 500 rata2 berusia 63.

Ketika usia Anda di atas 50, dan masih bugar, sehat wal afiat, jangan buru-buru menganggap kematian sudah dekat. Lihat Mahatir, Trump, Dyson atau Mandela. Pada usia2 senja mereka masih mampu berbuat banyak untuk masyarakat. Mari kita isi hari-hari senja kita dengan kegiatan kemasyarakatan yang bermanfaat bagi banyak orang.

Hidup dan usia ini adalah karunia yang luar biasa. Selama masih hidup, pikirkan kehidupan jangan mikir kematian. Berbagai penelitian, pengembangan obat, teknologi kedokteran, metoda olahraga, dan berbagai jenis diet dikembangkan untuk membuat kita sehat dan panjang umur. Lalu setelah kita sehat dan panjang umur, hidup kita untuk apa? Ini pertanyaan yang penting.

Kita sering pesimis seakan usia di atas 50 sudah waktunya mendekat Tuhan. Sehari2 di WAG posting2 ayat kematian, surga, neraka. Hidup menjadi begitu sempit.  Memang selama ini mendekat siapa?

Mendekat Tuhan jelas tidak salah. Tapi bagaimana cara mendekatiNya? Ya bagi yang sehat dan berkemampuan bekerjalah untuk kepentingan masyarakat. Pergilah naik gunung, lihat tempat2 indah.
Mendekatkan diri pada Tuhan mestinya bukan egois beribadah ritual,  menghabiskan waktunya tanpa peduli dengan kondisi lingkungan dan kemanusiaan.

Di mana kita dekat dengan ciptaanNya, maka di situ kita dekat dengan penciptaNya.  Mari mendekati Tuhan dengan mendekati ciptaanNya yang butuh bantuan kita, pertolongan kita, kepedulian kita.

Umur akan terasa cepat jika kita isi dengan kegiatan bermanfaat dan sebaliknya.
Nasihatcanggih.blogspot.com

Email : fellyginting95@gmail.com

Name

Email *

Message *