Latest News

Showing posts with label Tokoh Indonesia. Show all posts
Showing posts with label Tokoh Indonesia. Show all posts

Monday, April 5, 2021

Nasihat Bijaksana Dari Tokoh-Tokoh Terkenal Dunia

*Nasihat Bijaksana Dari* 
*Tokoh-Tokoh Terkenal Dunia*
Aku ini bukan apa-apa kalau tanpa rakyat. Aku besar karena rakyat, berjuang karena rakyat, dan aku penyambung lidah rakyat (Soekarno)
NB-*Soekarna adalah* Tokoh maha penting bangsa Indonesia, sebagai Presiden pertama sekaligus pejuang kemerdekaan. Terkenal sebagai orator ulung yang dikagumi kawan maupun lawan. Memiliki karismatik dan gaya kepemimpinan yang inspiratif, idealis, dan flamboyan. Bravo Soekarno

Sukses seringkali datang kepada mereka yang berani bertindak, dan jarang menghampiri penakut yang tidak mengambil konsekuensi
(Jawaharlal Nehru)
NB-*Jawaharlal Nehru* adalah perdana menteri pertama India yang menjadikan India sebagai negara sekuler
(terpisah antara negara dan agama)

Jangan tanyakan apa yang harus negara berikan kepadamu tetapi tanyakanlah apa yang harus kamu berikan untuk negara (John F Kennedy)
NB-*Kennedy* adalah Presiden ke 35 Amerika yang pemberani, muda, dan karismatik. Meski harus bernasib malang setelah memerintah selama 2 tahun

Saya melihat diri saya di cermin dan mengatakan padanya : "Ingat, kau tak lebih dari seorang pelayan, hari di depanmu penuh dengan tanggung jawab yang berat, yaitu melayani bangsa."
(Mahmoud Ahmadinejad)
NB-*Ahmadinejad* seorang Presiden ke 6 Iran yang terkenal dengan kesederhanaannya

Cinta tidak pernah meminta, ia senantiasa memberi, cinta membawa penderitaan, tetapi tidak pernah berdendam, tak pernah membalas dendam. Di mana ada cinta, disitu ada kehidupan. Berbeda dengan kebencian yang membawa kepada kemusnahan (Mahatma Gandhi)
NB-*Mahatma Gandhi*, seorang pemimpin spiritual dan politikus India

Pengetahuan sejati hanya bisa diperoleh dengan pengalaman langsung
(Mao Zedong)
NB-*Mao Zedong* adalah salah seorang pemimpin partai Komunis Cina

Sunday, August 30, 2020

Hidup zaman sekarang jauh lebih enak. Sy bingung kl ada yg bilang enak zaman dulu


Suara dari seorang Gurubesar UI :
(Rhenald Kasali)

Hidup zaman sekarang jauh lebih enak. Sy bingung kl ada yg bilang enak zaman dulu.  Juga bingung kl dikatakan ekonomi susah. Yg susah kan cuma tinggal preman, koruptor dan politisi2 yg tak terpilih lagi oleh rakyat.

 Ngga tahu ya bagaimana takutnya kita sbg mahasiswa, dulu waktu kita dikejar2 intel, ngumpet di kamar jenazah, mau menyatakan pendapat susahnya minta ampun. Itu saat negeri dikuasai oknum diktatur militer. Ngeri...

Cari seribu perak saja saat itu susah sekali. Cuma krn dulu gak ada WA dan FB kita gak saling komen. Lagian kl mengeluh ya besoknya dah hilang diciduk aparat. Ngeri...

Naik bis ngga ada yg ada AC nya. Copetnya ada dimana2. Bahkan pada bawa sangkur. Kita penumpang bis dulu biasa dirogoh dan diperas copet dan begal.

Preman di setiap sudut jalan.

Untuk bisa Makan paling2 sama krupuk dan sudah top kl dapat sop kaki kambing. Itu baru bisa kite makan bbrp bulan sekali.

Mudik, ampun...susahnya setengah mati. Naik kereta semua orang rebutan sampai masuk lewat jendela dan bawa kardus2 bau ikan asin, bukan koper. Toiletnya kotor.  Anak2 kegencet-gencet. Tak ada celah kosong. Orang tidur sambil berdiri. Calonya juga banyak. Uang THR habis diembat calo dan copet.

Di kampung2, dulu, ada babinsa yg galaknya minta ampun. Lurah2 juga korup. Bupatinya harus tentara. Kita apa2 harus urusan sama tentara.  Ada litsus dll. Di jalanan tentara galaknya minta ampun. Kita ambil jalan mereka, habis kita digamparin. Lewat komplek tentara serem sekali.

Koran2 sering dibredel. Lalu puncaknya waktu anak2 mahasiswa sudah gak tahan gegara mertua kawan kita mau terus jadi raja, maka penculikan2 terjadi. (...teruskan baca bawah....)
[https://nasihatcanggih.blogspot.com/2020/08/hidup-zaman-sekarang-jauh-lebih-enak-sy.html]

Banyak mahasiswa2 saya yg hilang. Orangtua menangis. Mereka bukan cuma ditembak aparat. Tetapi juga di-injak2 dgn sepatu lars dan  nyawanya meregang. Mereka juga dihadapkan dgn laskar2 berjubah, muncul pasukan berjubah agama yg menyerang mahasiswa pakai bambu runcing. Penjarahan dibiarkan. Banyak orang hilang.

Kekerasan itu adalah bagian dari sesuatu yg awalnya adalah intoleransi. Jangan biarkan itu terulang lagi di negeri yg sudah diperbaiki oleh para ulama dan umaroh hebat. GUS Dur sdh mengembalikan militer ke barak untuk fokus ke pertahanan dan keamanan. Tentara zaman sekarang sdh jauh lbh manusiawi dan punya tantangan baru, yaitu perang proxy.

Sekarang para oknum yg dulu gagal melanjutkan kekuasaannya secara diktatur mencoba kembali.  Tentu mereka senang mengendalikan orang2 lugu dan mereka yg mudah dimanipulasi dgn "sorga"
Tetapi janganlah kita mudah tertipu, sahabat. Sebab apapun yg datang dari Allah pasti adalah kelembutan  dan kasih sayang, bukan amarah atau meng-anjing-anjingkan manusia. Bukan yg "keras" dan menakut2i. Juga bukan yang haus kuasa dan korup.

Bahkan mereka kini memakai teknologi internet. Menyerang TGB dan ustadz2 baik.  Menyerang Jokowi, Sri Mulyani, Susi, Adi MS, Rudiantara, BUMN, Maruf Amin, Ustad Somad dll

Orang2 baik ini diserang pakai bot dan robot, pakai "senjata pemusnah massal" hoax.  Pakai segala yg serba palsu.

Kita semua ditakut-takuti. Seakan2 besok Indonesia tak ada lagi. Se-akan2 jadi sopir ojol itu pekerjaan budak dan bodoh, seakan2 kita semakin miskin. Semua kemajuan dianggap kemunduran.

Faktanya kita justru tengah menuju negara yg makmur. Daya beli meningkat, ketimpangan turun, harga2 terkendali, banyak yg semakin murah. Tetapi memang banyak yg berubah, orang sekarang lebih senang pindah2 kerja shg kesannya banyak yg nganggur. Padahal mereka lebih punya pilihan jrn orangtua mereka lbh kaya dari orangtua kita dulu.

Taksi dulu hanya ada yg seratus ribuan yg silver dan gold. Sekarang ada ribuan taksi yg ongkosnya hanya ribuan perak.

Dulu bini kita beli kerudung cepek dapat satu, sekarang bisa dapat 4 gegara bisnis online dibuka pemerintah.

Dulu kl orang jakarta naik mobil ke Surabaya  butuh 15-20 jam. Sekarang cukup 8 jam. Airport2 baru cakep2. Pelabuhan juga keren2. Sekolah2 tak terdengar lagi yg roboh krn koruptor disikat habis. PNSnya sdh digaji lbh baik, kontrolnya jauh lbh kuat.

Dulu kita malu kalo ngaku jadi orang Indonesia pas jalan2 ke luar negri. Orang asing memandang kita rendah. Miskin prestasi. Jalanannya buruk, ambles, macet, banyak lubang, gak menarik.

Jembatannya dulu juga sempit2 dan reyot sampai2 anak2 sekolah harus bergelantungan mengerikan. Jalan tol cuma bisa dibuat di jabodetabek dan sebagian kecil pulau jawa.  Itupun banyak yg sampai 20 tahun gak kelar2.

Korupsinya menggunung. Sebab  Anak2 presiden, dulu  ngambil proyek2 besar scr serakah dan bekerjasama dgn para kroni2nya. Merekalah yg menjadi rolemodel awal para koruptor. Mereka   merusak nilai2 bangsa.

Militer juga dulu sangat berkuasa, dan selalu maunya punya presiden dari militer. Seakan2 tak ada pemimpin sipil. Maka kita dipandang sejajar dengan Uganda di era Idi Amin  atau Irak di era Jendral Sadam Husen. Dianggap diktatur militer.  Duh, malu deh zaman itu...  efeknya masih ada smp sekarang, setiap kali sipil menjadi presiden, kok selalu dikatain PKI... ada apa ini?

Sekarang bangsa kita dibawah Jokowi sudah muncul sbg kekuatan baru yg nyata di dunia. Orang sipil berbadan kecil dan sdh merasa cukup dengan makan sedikit tapi semangat membangunnya begitu kuat. Freeport tunduk, Singapura takut, Swiss mau tandatangan untuk kembalikan harta2 kita yg disimpan para koruptor di sana. Malaysia kembali memandang RI.  Bahkan di Asian Games kita bisa unjuk prestasi. Anak2 muda kita semakin menonjol dengan inovasi sejak diberi ruang lewat Bekraft dan sering dikunjungi presiden. Bahkan produk2nya dipromosikan beliau.

Banggalah punya pemimpin yg meski dia orang sipil, tetapi dia adem, ibadahnya jelas, puasanya disaksikan ustad Yusuf Mansur, kerja keras buat kita, dan hasilnya nyata. 

Sahabat, Hanya orang2 baguslah yg selalu ditakuti para diktator dan koruptor.

Hanya karena dia diperhitungkanlah maka dia dikirim rumor dan hoax yg ngga2. Mereka yg mentereng hanya berani dari semak2  benar2 terlalu kerdil, mentang2 tak punya prestasi kini  membual dan memutarbalikkan fakta2.

Hidup ini begitu indah dan akan ada banyak hal indah yg bisa kita nikmati kalo negri ini damai dipimpin pemimpin yg adem, optimis, rendah hati dan mau mendengarkan.... itu sebabnya mata batin kita tertuju pada Presiden Joko Widodo.  Tuhan selalu menjaga orang2 baik... Amiiinn...🙏👍🙏
https://www.mediagaruda.co.id/2019/04/02/suara-seorang-guru-besar-ui-prof-dr-rhenald-kasali/
🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩🌹🌹🌹🌹🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩

Thursday, June 4, 2020

L. B. MOERDANI - Kenangan dan Bahan Refleksi



Di Markas Komando (Mako) Kopassus Cijantung ada sebuah Museum yang namanya didedikasikan untuk salah seorang Tokoh Militer "kuat" kebanggaan Baret Merah yang pernah dimiliki Negeri ini yaitu JENDERAL LEONARDUS BENJAMIN "BENNY" MOERDANI, yang disingkat L.B. MOERDANI.

Di dalamnya juga terdapat koleksi buku-buku tentang Sang Jenderal Benny. Dari sekian banyak buku tentang Jenderal Benny, ada dua Buku yang paling menarik perhatian saya dan saya baca bisa berulang ulang di dalam masa Social Distancing pandemik COVID 19 ini, yaitu:  "BENNY MOERDANI : PROFIL PRAJURIT NEGARAWAN" yang diterbitkan Yayasan Kejuangan Panglima Besar Sudirman (1993), dan "BENNY MOERDANI: YANG BELUM TERUNGKAP" yang diterbitkan TEMPO sebagai Seri Buku Tokoh Militer (2016).

Dari dua Buku tersebut saya memperoleh beberapa quod sebagai keutamaan seorang Jenderal Benny:

1. " Apapun yang terjadi, Jangan pernah tinggalkan kapalmu".  Kalimat itu berarti kesetiaan sampai akhir termasuk kesetiaan kepada kapal besar yang namanya NKRI. Nasihat itu menjadi pedoman hidupnya sendiri yang dijalani dan dibuktikannya secara tuntas sampai akhir hayat.

2. "Sosok pemimpin yang teguh pada prinsip keimanan dan kebangsaan  sekaligus Jenderal dengan kelas Negarawan". Mengenai dirinya, Benny selalu mengatakan bahwa dia adalah seorang prajurit Indonesia yang Saptamargais dan pelaksana Sumpah Prajurit. Ia pernah mengatakan, keagamaan saya Roma Katholik, kesukuan saya yang Jawa, itu adalah menjadi masalah pribadi yang tidak perlu ditonjol-tonjolkan keluar. Dan ini memang telah dipraktekkannya secara konsisten , terlebih lebih di dalam TNI (ABRI pada masanya), ketika ia menjadi Panglima ABRI dan Menhankam.
Pernah ketika ada seorang wartawan yang menanyakan, apakah tidak sebaiknya dia pindah agama saja supaya nanti lebih lancar kariernya. Pertanyaan tersebut segera dijawab nya dengan tegas dan sangat serius, "Apakah kamu masih percaya dan dapat menghargai saya, yang karena menghendaki sesuatu karier tertentu, saya bersedia berganti agama?"

3.Dalam hidup ini mesti:  "Bersedia menerima kenyataan terburuk" dan " Bisa Membaca baris-baris yang tidak tertulis". Ini dua kalimat bernas dan sarat makna yang saya dengar langsung terucap dari mulut seorang Jenderal Benny dan yang terus berkesan dan saya pegang teguh hingga saat ini. Sudah sangat lama waktunya yakni saat kunjungan Bliau sebagai Menhankam/Pangan ke STFK Ledalero di Flores ketika Lembaga Pendidikan Tinggi Filsafat dan Teologi yang khusus mempersiapkan para calon Pastor Katolik itu dipimpin Pater Dr Hubert Muda, SVD yang sekaligus sebagai Rektor Seminari Tinggi dan Ketua STFK Ledalero. Saat itu saya masih sebagai Frater Calon Pastor dari Seminari Tinggi Ritapiret dan bersama dengan beberapa teman Frater dari Seminari Tinggi Ledalero yang bisa disebut diantaranya: Valens Daki-Soo, RD. Richard Mugabuku, RP. Kanisius Bhila SVD, RD. Stefanus Woloitu, RP. Hubertus Tenga SVD,  Simon Leya, Robert Epedando , dan kawan-kawan lainnya.

Saya menutup catatan ini dengan mengutip penggalan Kata Pengantar "Prajurit Tegas" dari KH. Abdurrahman Wahid dalam buku BENNY MOERDANI: PROFIL PRAJURIT NEGARAWAN sbb:
"Bagi saya, pergaulan dengan L.B. Moerdani memberikan wawasan baru tentang kompleksitas kepribadian seorang pemimpin yang harus memainkan peran ganda untuk berbagai pihak di berbagai bidang. Barangkali dalam hal ini ia adalah seorang "Katholik nasionalis" , sebagaimana saya merasa diri sendiri sebagai seorang "Muslim nasionalis".

Pastoran TNI AD
Gereja Katolik St Valentino
Kopassus Cijantung, 29 Mei 2020,

RD. Rofinus Neto Wuli
( 141167rnw@gmail.com )

Sunday, October 14, 2018

Sebuah PESAN CERDAS yang Luar Biasa



Sebuah PESAN CERDAS yang Luar Biasa
✓Generasi Zaman Now Wajib Baca!!!

Adik-adik remaja sekalian, jika kalian masih bercita-cita jadi PNS, biar besok2 hidup terjamin sampai tua, maka itu cita-cita generasi luama sekali, orang tua kita dulu, SMA angkatan 70-80 mungkin masih begitu.

Jika kalian bercita-cita jadi karyawan BUMN, biar gaji bagus, pensiun ada, besar pula, maka itu juga generasi lama, paman-paman, tante-tante kita dulu, SMA angkatan 90-an, itu cita-citanya.

Jika kalian bercita-cita jadi karyawan multi nasional company, perusahaan swasta besar, biar bisa tugas di luar negeri, tunjangan dollar, itu juga cita-cita kakak-kakak kita dulu, yang SMA angkatan 2000-an.

Kalian adalah generasi berbeda..Kalian adalah yang SMP, SMA, atau kuliah di tahun 2010 ke atas. Seharusnya kalian tidak bercita-cita seperti itu lagi. Kalian adalah warga negara dunia, tersambung dengan seluruh sudut dunia.

Apa cita-cita kalian?

Jadilah pekerja kreatif, wiraswasta, profesi pekerjaan bebas, dan pekerjaan2 yang menakjubkan lainnya. Kalian menonton film seperti Iron Man, Avengers, Minion, maka besok2 giliran film kalian yang ditonton orang.

Kalian jadi konsumen Burger King, KFC, dll, maka besok-besok giliran orang lain yang jadi konsumen franchise milik kalian. Hari ini kalian memakai baju, pakaian buatan orang lain, besok-besok giliran orang lain yang pakai baju kalian.

Hari ini kalian berobat ke rumah sakit, besok2 giliran orang yang berobat di klinik dengan sistem dan cara berbeda milik kalian.

Itulah dunia kalian..Masa depan..
Jangan mau hanya jadi pengikut, follower, tapi berdiri di depan, giliran orang lain yang mengikuti dan mendengarkan trend yg kita buat. Maka bila saat itu tiba, kita bisa benar2-benar bilang : Merdeka!!

Ayolah, lupakan sejenak bekerja jadi PNS, karyawan BUMN, atau karyawan swasta, masuk pagi, pulang malam. 30-40 tahun bekerja, pensiun. Itu sudah terlalu banyak orang yang melakukannya, masa’ kita akan ikut jalan serupa, saatnya kalian memulai jalan berbeda.

Jangan takut dengan kegagalan, jangan takut dengan tidak punya pekerjaan, menganggur, dll, dll. Sepanjang kita memang sungguh2, tahan banting, kita bisa menjadi yang terbaik di bidang yang kita geluti.

Setinggi apapun jabatan kalian, jika masih PNS, karyawan BUMN, karyawan swasta, maka sejatinya tetap saja suruhan orang lain. Punya atasan, dan hidup kita laksana siklus dari bulan ke bulan, gajian ke gajian.

Asyik duduk di belakang meja, lamat-lamat menatap media sosial, komen ini, komen itu, dan sebagainya, dan sebagainya. Tapi tetap saja begitu-begitu saja hidup kita.

Tidak, adik-adik sekalian, hidup kalian bisa lebih berwarna. Kalian bisa jadi apa saja.

Jangan buat sempit cita-cita, mimpi-mimpi kalian. Generasi kalian seharusnya tidak terikat waktu, tidak korupsi waktu, sebaliknya, kalian bebas dan fleksibel menentukan jam kerja sendiri.

Yakinlah, besok lusa, karya kalian akan menaklukkan kota-kota jauh, bahkan negara-negara jauh. Besok lusa, profesi kalian akan memiliki reputasi hingga pulau-pulau seberang, benua-benua luar.

Kalian bukan lagi generasi yang bahkan naik pesawat saja mahal dan susah. Atau mau berkirim kabar harus memakai telegram dan pager. Sambutlah masa depan kalian yang gemilang.

Jadilah pekerja kreatif, wiraswasta, profesi2 penuh passion dan suka-cita. Itulah panggilan generasi kalian. Dan saat kalian bisa menggapainya, kalian bisa berteriak sekencang mungkin: Merdeka! Karena hidup kalian sungguh sudah merdeka.

Mulailah dari sekarang, remaja. Cari hobi dan aktivitas bermanfaat. Tekuni. Besok-besok kalian menjadi master di bidang tersebut.

Maka kita tidak lagi bicara tentang besok pagi2 berangkat kerja, sore2 pulang nanti macet, aduh, besok sudah Senin lagi, melainkan bicara: besok saya akan menginspirasi siapa, nanti sore saya akan mengubah apa, dan besok Senin saya akan meluncurkan karya apa lagi.
_______
by: Najwa Shihab

Tuesday, September 11, 2018

BELAJAR DARI ORANG TERKAYA SEKALIGUS ATLIT TERTUA DI INDONESIA.

BELAJAR DARI ORANG TERKAYA SEKALIGUS ATLIT TERTUA DI INDONESIA.
Ini Pak Bambang Hartono atau Oei Hwi Siang,
boss dari perusahaan rokok terbesar di Indonesia, sudah berusia 78 tahun, konglomerat dengan kekayaan Rp. 204.6T, orang tertajir se Indonesia Raya, atlit tertua Indonesia daaannn kemarin dia pun menyumbangkan medali perunggu lewat cabang olahraga BRIDGE di ASIAN GAMES 2018!!
Kok bisa ya, sudah setua itu, tajir melintir dengan setumpuk kegiatan sebagai pemilik perusahaan besar, kok ya masih sempet2nya mikirin ikut Asian Games dan menargetkan medali emas pula.
Ternyata menurut beliau, permainan bridge itu melatih otak dia supaya tidak cepat pikun, selain itu dia juga rutin senam Tai Chi untuk menjaga supaya tetap fokus. "Di olahraga bridge, ada bidding, yaitu mengumpulkan data untuk dianalisa, disimpulkan dan kemudian diputuskan strategi apa yang akan diambil saat bertanding," ucapnya.
Dari sini kita bisa belajar beberapa kegiatan yang membedakan orang kaya dan orang2 biasa, karena:
1. 80% orang kaya melakukan dream setting, kegiatan ini biasanya dilakukan untuk meraih hal2 lain di luar pekerjaannya.
2. 80% orang kaya berinvestasi pada diri sendiri untuk menambah pengetahuan dan keterampilan pada bidang2 tertentu.
3. Hampir semua orang kaya berolahraga 30 menit setiap hari, karena mereka sadar akan kesehatan mereka.
4. 90% menghabiskan 30 menit untuk berbaur dengan orang sukses lainnya. Dengan tujuan memperluas networking dan menjaga hubungan relasi yang sudah ada.
Jadi kalau kita belum punya target, belum berinvestasi pada diri sendiri, belum berolahraga, apalagi gaulnya sama kaum yang suka komplain, ya jangan heran kalau kondisinya begitu saja gak berubah. Karena jago komplain ga dapet medali di Asian Games 🤭.
Myrna Yong

Email : fellyginting95@gmail.com

Name

Email *

Message *