Latest News

Friday, January 8, 2021

Pengalaman Seorang Yang Mengalami Pasien Yang Terkena COVID-19 . Semoga Pengalaman ini Bisa Bermanfaat Bagi Pembaca,


Selamat malam saudara2 ku kelg besar KDM. Izin kan aku berbagi sedikit  pengalaman sbg pasien Covid 19.
 Bagaimana kita bersikap  kalau kita  di nyatakan positip terpapar virus Covid..
Sebelum dinyatakan positip terjangkit Virus Covid, aku tdk merasakan sesuatu gejala, perubahan dlm diri ku. Tubuh tdk panas, nafsu makan tdk hilang, tdk demam, tp memang kadang meriang, hanya mulut terasa pahit, dan mencret2 saja, pake parfum tdk terasa wanginya , muka kadang serasa panas. Krn tdk terlalu mengganggu, Aktifitas sehari hari berjalan biasa, seperti ke kantor dan aktifitas  lainnya, Istri pun Begitu, hanya batuk2, tdk demam, suhu badan pun normal 35 - 36. *Tapi kami lalai, tdk terpikir sedikit pun, saat itu  jangan2 kami Kena Covid, tdk terpikir utk segera Swab. Situasi itu Itu berjalan Kira kira  4-5 hari, kehidupan dirumah biasa saja, yg tinggal dirumah setiap hari ada  18 orang termasuk ART dan driver . Tapi Kalo hari Jumat sd Minggu jumlah yg kumpul dirumah bertambah, dgn kehadiran anak dan Mantu dan Cucu ( 5 orang) shg berjumlah  23 orang. 
Hari Minggu tgl 13 Des  anak Mantu dan Cucu ( 5 orang) kembali kerumahnya. 

Selasa tgl 15 Des Ada acr dgn Menko di Kantor, dan disediakan ruangan utk Swab  bagi semua tamu2 yg hadir. Saya pun melaksanakan test Covid. Baru Kira2 10 menit duduk setelah selesai di test Covid, aku di colek  dari belakang oleh pihak kesehatan utk segera keluar utk cek ulang scr lengkap. Krn Ada indikasi Positip. 

Saat itu juga aku di periksa dgn metode PCR Swab , malam hasilnya keluar dan resmi dinyatakan Positip Covid 19 Kaget sudah   pasti

Besok paginya Rabu 16 Des, aku & istri pergi ke Salah satu RS di Pd Indah  utk mengecek ulang. Kamis pagi tgl 17 Des hasilnya keluar, kami di beritau, bhw kami berdua dinyatakan Positip. 
Saat itu juga aku beritahukan kerumah agar semua orang yg tinggal dirumah, termasuk semua pembantu, driver dan juga anak, mantu , dan cucu kami yg nginap di rumah bbrp hari yg lalu utk segera melaksanakan Pemeriksan PCR, Swab. Sore itu 17 Des dari hasil riks Dokter, Istri hrs di Rawat segera, sedangkan aku tdk perlu dirawat, cukup isolasi Mandiri di rumah. Semua RS saat itu penuh. Untung Ada satu kamar yg pas baru kosong di  RS Polri Kramat jati, agak besar dan Ada ruangan utk kelg yg menjaga. 

Aku minta Izin ke Pimp RS Kalo bisa Saya di Rawat saja, spy bisa menemani istri ku yg batuk terus berkepanjangan. 
Dia perlu teman, Dia perlu dibantu. Untung Pimp RS mengizinkan nya. Akhirnya kamis tgl 17 Des kami resmi di Rawat di RS. Kondisi istri semakin drop, batuk berkepanjangan, dan semakin sulit utk bernafas, saturasi dibawah 80,  cepat capek hrs Memakai bantuan oksigen, . Besok nya, keluar hasil Pemeriksan PCR dari kluster keluarga. Dari 23 orng yg di periksa, ternyata yg Positip ada 11 orang .
orang termasuk aku dan istri... Sangat2 terkejut. Dari 11 orng yg dinyatakan Positip, 6 orng hrs di Rawat di RS, yaitu aku dan istri, Kakak kami yg berusia 73 tahun yg sdg kami Rawat di rumah krn sakit Cancer  dan pembantu 3 orang. . 5, orang ( anak dan cucu)  cukup isolasi Mandiri dirumah saja. Ketenangan dan  tidak panik adalah kunci utk tau langkah apa yg hrs diambil. Bersyukur   dari 6 orng yg hrs di Rawat, semua bisa mendapatkan kamar utk perawatan ada yg di RSPP Simpruk dan Wisma Atlit , ( teruskan baca kesaksian berikut di bawah ini,sangat penting ....👼👴👱👇 )
Aku dan istri dirawat 12 hari Di RS Polri. .  Minggu pertama Kondisi istri semakin drop, batuk berkepanjangan, dan semakin sulit utk bernafas, , cepat capek, bicara sngt lemah. Dia hrs trs memakai oksigen. di saat ini terus terang aku sangat kuatir dan prihatin. Orng yg sdg sakit demikian sngt perlu di temani, di beri penguatan agar tetap semangat, tidak down. ( Bayangkan  Kalo sendirian di kamar dlm keterbatasan terisolir ) Setiap pagi, sore dan malam aju trs membalur tubuhnya dgn Minyak Kayu putih dan trs menyemangatinya. Hari ke 6 aku dinyatakan sdh negatif, dan bisa pulang ke rumah. Tp krn kondisi istri ku masih drop dan melemah, aku meminta kpd Dokter utk diizinkan menemani Dewi istri ku, yg sangat memerlukan bantuan. Puji Tuhan, Dokter mengizinkannya. Aku tdk bisa membayangkan kondisi istri yg sngt lemah, sulit bernafas, sulit bergerak, tdk mungkin aku  Biarkan Dewi sendirian di RS terisolir , krn ini bisa menjatuhkan mentalnya dlm ke sendiriannya. Di hari ke 5 istri ku tiba2 tersentak , disaat dia susah bernafas  Zuster menanyakan no HP Keluarga yg bisa di hubungi, istri sempat marah ke zuster dan menyatakan tidak mau dipindah ke ICU . 
Langsung Semangatnya muncul karna takut di pindahkan ke ruang ICU . 

Dia mengatakan 
Pi ... Kita datang  ke RS ini dgn berjalan kaki, Kita juga hrs pulang dari sini dgn jalan kaki . 
Saya tdk mau pulang dari sini dgn di rapping, di bungkus dgn plastik Sama pihak rumah sakit . Semangat utk sembuh muncul 
Ternyata semangat itu hrs terpelihara, tdk boleh sedih. Dlm perawatan 
Musik2 yg happy sangat membantu, hari ke 9 Dewi istriku  mencoba  OR di tempat tidur, pilih musik yg  disenangi yg bisa membangkitkan kegembiraan, apakah itu lagu Rohani, atau Lagu2 apa saja. 

Doa adalah suatu kekuatan. Kami tdk mau mengucilkan diri, bersembunyi, atau diam2 spy orng lain  tdk tau kami kena Covid. Covid bukan lah suatu aib. Aku menyatakan  kpd semua sahabat2 ku, semua kumpulan komunitas ku, kepada semua saudara2 ku, dan juga ke Gereja ku, ke Pendeta ku , termasuk satu kumpulan komunitas orang2 yg sedang dirawst kena Covid 19, mau pun yg sudah sembuh, dgn nama Angel of Life  ( AOL) . bhw aku dan istri Saat ini sedang sakit kena Virus Covid 19, istriku dlm kondisi melemah sulit utk bernafas, aku Mohon dukungan  doa.... Akhirnya banyak orang2 yg memberi kami semangat, mendoakan kami, dan malah banyak yg mengirim Vitamin, dan obat2an.  

Berkat Doa2 dari semua yg kami kasihi dan yg mengasihi kami, kawan, Sahabat, Para Pendeta, Sahabat ku ustadz, semua saudara2 ku , di hari ke sebelas Dewi ku dinyatakan sdh negatif, bisa pulang, istrahat dirumah.  Aku dan istri dirawat 12 hari Di RS Polri. Kakak kami di Rawat di RS Pertamina Simpruk 14 hari dan sdh dinyatakan negatif, dan pembantu kami yg 3 orng  masih dirawat sampe hari ini di Wisma Atlit . Sedangkan anak dan cucu kami yg menjalani  isolasi Mandiri ( 5 orang, ) hari ke 12 sdh dinyatakan Negatif.  Aku ingin mengatakan 
Kami bisa sembuh karena doa

Disamping obat dan perawatan dari RS. Kami berdua merasakan RS Polri Kramat Jati  sngt bagus, sangat baik, pelayanan dan keramahannya sngt menenangkan kami sebagai pasien. Tuhan sangat2 baik, doa2 kita semua di dengar Nya.... Sebagai pesan Kpd semua siapa saja:

1. Yg merasa badannya tdk nyaman, Walau tdk panas, tdk demam, segera lah lakukan Pemeriksaan PCR. Jgn terlambat, karena Kalo terlambat, kluster keluarga akan menjadi korban covid
2. Jangan panik, tetap tenang
3. Jaga semangat, jangan sekali2 sedih
4. Jangan malu, jangan sembunyi, minta lah dukungan doa dari saudara2 mu, sahabat2 mu
5. Bila perlu puter Lagu2 yg kamu sukai. 
6. Selain vitamin2 dari RS, kami juga meminum, minum an tambahan seperti minuman  Probiotik. ramuan rempah2 3x sehari ( kami dikirim tdk tau Cara buatnya) . sekali minum 1 botol yg ukurannya botol kecil Aqua, kemudian, Ivermectin 3 hari sekali, sekali minum 4 butir yg dilarutkan dulu dalam  air. dan LianHua, 3X sehari a 4 kapsul sekali minum. 
Salam hangat. Erwin L Tbg

No comments:

Post a Comment

Email : fellyginting95@gmail.com

Name

Email *

Message *