Latest News

Tuesday, July 30, 2019

Renungan Ini Lebih Mengena Bagi Orang Yg Sudah Pernah Menjadi Ayah Atau Menjadi Ibu


Orang yang mencintai kita hingga dia menutup mata ialah ibu.
Orang yang mencintai kita dengan tiada ekspresi mata ialah ayah.

Ibu memperkenalkan kita kepada dunia.
Ayah memperkenalkan dunia kepada kita.

Ibu membawa kita kepada kehidupan.
Ayah membawa kehidupan kepada kita.

Ibu menjaga kita supaya tidak lapar.
Ayah membuat kita tahu makna lapar.

Ibu memberi kita kasih sayang.
Ayah memberi kita tanggung jawab.

Ibu mengajar kita supaya tidak terjatuh.
Ayah mengajari kita bangun bila terjatuh.

Ibu mengajarkan kita berjalan.
Ayah mengajarkan kita jalan hidup.

Ibu mengajar kita melalui pengalamannya.
Ayah mengajar kita untuk mendapatkan pengalaman.

Ibu mmperkenalkan ideologi.
Ayah memperkenalkan realitas.

Kasih ibu diketahui semenjak kita dilahirkan.
Kasih ayah diketahui bila dia sudah tiada.

Kasihilah ayah Anda.
Sayangilah ibu Anda.
Selama mereka masih ada.

Rumah tidak akan berseri tanpa kehadiran anak, tapi rumah akan lebih sunyi bila ibu dan ayah sudah tiada.
Ini sekadar renungan bersama buat kita sebagai anak dan sebagai ibu dan ayah bagi anak-anak kita.
Sebagai keluarga kita harus saling mengingatkan, saling mengasihi bahkan saling mengampuni.
Kita tidak bisa memilih/menentukan mau dilahirkan di keluarga ini atau di keluarga itu.
Semua sudah dalam rancangan-Nya dan kita tahu bahwa rancangan Allah selalu baik.
Tinggal bagaimana pilihan kita.
Memilih untuk bersyukur dan bahagia atau bersungut-sungut dan tidak bersyukur sehingga tidak pernah bahagia.

Lebih baik menangis satu kali dihadapan orang tua semasa dia hidup dari pada menangis 1000 kali  di atas pusaranya.



Sebuah catatan kecil tentang persahabatan...

Setelah menikah, aku belum pernah lagi duduk bersama Ayahku di sofa kesukaannya, aku sudah pindah kerumah lain bersama keluarga kecilku dan meninggalkannya sendirian...

Bertahun2 lalu, waktu aku baru menikah, kami duduk bersama disofa itu, disuatu siang yang panas. Aku duduk menikmati Juice ketika sedang mengunjungi Ayahku...

Ketika aku berbicara tentang kehidupan orang dewasa, tentang pernikahan, tanggung jawab dan kewajiban, Ayahku hanya mendengarkan dengan tenang sambil terus mengaduk es batu di gelasnya dan menatapku lekat2...

"Jangan pernah melupakan teman2mu.." Ayah menasihatiku, "Mereka akan menjadi makin penting seiring dengan beranjaknya usiamu..."
"Tanpa mengurangi kecintaanmu kepada keluargamu dan anak2mu yang akan kau miliki nanti, kau akan selalu memerlukan teman2mu. ingatlah selalu untuk pergi bersama mereka sesekali, lakukan sesuatu bersama teman2, telepon dan ngobrol dengan mereka...“

"Sebuah nasihat yang aneh..!" pikirku, saat itu aku baru saja memulai pernikahanku, aku seorang lelaki dewasa, tentu saja istriku dan keluarga yang baru aku bentuk akan menjadi segalanya dan yang paling berarti dalam hidupku...
Tapi aku tetap mematuhi nasehatya, tetap berhubungan dengan teman2ku, dan secara perlahan menambah jumlahnya setiap tahun. Dan setelah bertahun2 kemudian, aku mulai menyadari bahwa Ayahku berkata hal yang benar..!

Dalam segala sesuatu yang dibawa oleh waktu untuk membentuk dan merubah seseorang, teman2 adalah semacam benteng kehidupan.

Setelah lebih dari 50 tahun berlalu, inilah yang aku pelajari;
Waktu akan berlalu,
Hidup akan berlanjut,
Jarak akan meningkat,
Anak2 akan tumbuh dewasa dan mandiri, dan walaupun mematahkan hati kita, tapi kebanyakan dari mereka akan hidup terpisah dari orangtuanya...

Pekerjaan dan profesi datang dan pergi,

Fantasi, hasrat, ketertarikan, kehidupan sexual,... semua akan melemah dan tidak menarik lagi...

Orang melakukan hal2 yang tidak seharusnya meeka lakukan,

Orang tua meninggal,

Rekan2 kerja akan melupakan semua kebaikan2 kita,

Segala persaingan2 sudah selesai,

Tapi sahabat2 akan selalu ada, tak peduli sejauh apapun mereka berada dan sudah selama apapun kita berteman....

Teman dan sahabat selalu ada dalam jangkauan tangan, dalam kebutuhan, menantimu dengan tangan terbuka atau dengan kebaikan dalam hidupmu.

Ketika kita memulai sebuah petualangan yang bernama KEHIDUPAN, kita tak tahu apa gerangan kesedihan atau kebahagiaan yang menanti kita di depan sana.

Kita tidak tahu seberapa butuhnya seseorang akan  teman2nya. Cintailah orang tuamu, rawatlah anak2mu, tapi jagalah sekumpulan  teman2 baikmu..

Dipersembahkan untuk seluruh teman2ku... 😊🙏






Berbahagialah Anda yang masih memiliki keduanya.

No comments:

Post a Comment

Email : fellyginting95@gmail.com

Name

Email *

Message *