Latest News

Monday, February 15, 2021

[Art 1] Hidup ini sudah penuh bahagia, tetapi banyak orang tidak menyedarinya [Art.2] Stress Kejiwaan Dan Mental Di Masa Pandemic.

 
*Hidup ini sudah penuh bahagia,*
*tetapi banyak orang tidak menyedarinya*

NASIHAT PENUH INSPIRASI  [Art 1]
(Hidup ini sudah penuh bahagia, tetapi banyak orang tidak menyedarinya)
https://nasihat.iniok.com/2021/02/hidup-ini-sudah-penuh-bahagia-tetapi.html

==> Banyak alasan dalam hidup untuk Tertawa,
Tetapi banyak orang memilih untuk Marah.

==> Banyak hal yang membuat Tersenyum, tetapi banyak orang memilih Bersedih.

==> Banyak hal yang Indah dalam hidup,
Tetapi banyak orang menjadikannya Sulit.


==> Banyak orang ingin memiliki segalanya untuk Bahagia,
hingga ada orang yang merasa Kecewa jika belum memilikinya.

Hidup ini sudah penuh Bahagia,
tapi terkadang banyak orang tidak menyedarinya.

Bahagia adalah Kondisi fikiran yang menyenangkan.
Kuncinya adalah Kerelaan Hati atas apa yang sedang kita alami dan selalu mensyukurinya.

Nikmatilah kehidupan ini, tak perlu di bandingkan dengan orang lain.

Iri Hati kita terhadap orang lain akan membawa lebih banyak Penderitaan.

Rezeki tidak selalu berupa emas, permata atau wang yang banyak,
bukan pula saat kita di rumah mewah dan pergi bershopping.

Rezeki sebenarnya adalah JIWA & HATI yang Tenang, kerana Ketenangan & Kebahagiaan itu sangat mahal sekali.

Untuk bahagia bukan kerana kita memiliki segalanya,
tapi kerana bersyukur membuat kita bahagia.

Ingatlah,
Bukan kerana bahagia yang menjadikan kita bersyukur,
tapi kerana bersyukur menjadikan kita Bahagia !!!

"Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat Tuhan, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam."
(Nasihat Bijaksana dari PL)
Amin
Selamat selamat beraktiviti, dan selamat berkarya.


Source : gov3.blogspot com
*Kami Akan Selalu Menyampaikan Nasihat Terbaik Buat Anda Di Sini*

[Art.2]
*STRES KEJIWAAN DAN MENTAL DI MASA PANDEMIC* (Gabungan Teori Spiritual dan Skala Stress HOLMES DAN RAHE METHOD)
Stress adalah respond adaptif pribadi terhadap berbagai tekanan dan tuntutan eksternal sehingga menghasilkan gangguan fisik, emosi dan perilaku yang berakibat tidak normal dan tidak diterima lingkungan sekitar (Psikolog Goliszek-2015)

Dampak negatif stress sangat massive terhadap keluarga dan lingkungan sekitar (Psikolog Lyon and Rice-2011)
 
"Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan mengapa engkau gelisah di dalam diriku?" Berharaplah kepada Allah! Sebab aku bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku!" (Mazmur Nabi Daud Pasal 43:5)

Ternyata tingkat Stress manusia memiliki Skala. Menurut acuan teori Skala Stress Holmes dan Rahe, kematian pasangan menempati angka tertinggi, yakni 100 terhadap stress yang dialami oleh seseorang. Angka akibat perceraian (73), pengaruh jiwa akibat kematian keluarga dekat (63), dan pemecatan (PHK) di angka 47. 

Teori ambang batas maksimal jiwa seseorang dinilai masih mampu menangani stress sampai angka 200. Skala stress 200 tsb dapat berisiko tinggi membuat seseorang rendah daya imunitasnya sehingga sakit, bahkan dapat mengalami goncangan jiwa dan terkena Psikofrenia (serasa hidup di dua dunia berbeda).

Raja sekaligus Nabi Daud juga pernah mengalami tekanan dalam hidupnya. Kejaran orang-orang yang tidak menyukai hingga kejaran para musuh yang ingin membunuhnya membuat jiwanya tertekan dan gelisah. Bahkan saudara2 kandungnya iri dan memfitnah serta berpihak ke musuhnya. 

Namun, Daud tidak mengizinkan jiwanya mengalami tekanan dan gelisah terus-menerus. Ia memahami bahwa Tuhan Allah ada di pihaknya, yang akan menolong dan melepaskan dirinya dari setiap kesesakan yang mengimpit jiwanya agar tidak stress. 

Kita perlu kunci ketenangan jiwa dimana Stress juga dapat kita alami. Teruslah bersandar kepada Tuhan Allah, Sang Pemberi Damai Sejahtera itu ada dalam hidup kita. Meski kita juga perlu belajar mengelola stress dan sedapat mungkin menghindari penyebab stress.

Kita menyadari bahwa tak mungkin kehidupan ini sepenuhnya berlangsung tanpa ada tekanan, masalah, atau pergumulan hidup terutama tepat satu tahun negara kita dinyatakan Pandemic Covid-19. 

Berbagai tindakan pencegahan mungkin sudah kita lakukan agar tidak stress, tetapi tetap jiwa kita bisa mengalami tekanan karena masalah kehidupan saat ini. Namun setidaknya, hari ini kita mengerti cara merespons stres dengan tepat, yakni datang kepada Tuhan Allah dan berharap akan pertolongan-Nya.

KETIKA TEKANAN MELANDA JIWA,
HANYA TUHAN ALLAH YANG DAPAT MEMBERI KELEGAAN DAN SUKACITA.

BANYAK BERSYUKUR DAN BERSUKACITA DAPAT MENGHILANGKAN STRES MENTAL DAN JIWA 🙏🏽👍
(Dikumpulkan oleh: JOH Hutapea, 16 Feb 2021)
*Kami Akan Selalu Menyampaikan Nasihat Terbaik Buat Anda Di Sini*


No comments:

Post a Comment

Email : fellyginting95@gmail.com

Name

Email *

Message *