Latest News

Saturday, November 21, 2020

Langit Menjadi Gelap Perlahan Lahan

 
Gbr Ilustrasi saja.
*LANGIT MENJADI GELAP, PERLAHAN LAHAN.*

Pemenang hadiah sastra Mao Dun, *Zhou Daxin*, menulis lnovel terbaru yang akan diterbitkan, *LANGIT MENJADI GELAP PER-LAHAN2*
(The Sky Gets Dark, Slowly). 
Ini eksplorasi sensitif usia tua dan dunia emosional lansia yang kompleks dan tersembunyi dalam masyarakat yang menua dengan cepat.
 
Di dalamnya ia menulis :
'Banyak orang tua berbicara seolah-olah mereka tahu segalanya, tetapi pada usia tua mereka sebenarnya sama bodohnya dengan anak-anak. 
Banyak lansia sebenarnya, sama sekali tidak siap menghadapi apa yang harus mereka hadapi ketika menjadi tua dan jalan yang ada di depan mereka.

Diantara usia 60 tahun, ketika mereka mulai menua, tepat sampai semua lampu padam dan langit menjadi gelap, ada beberapa situasi yang perlu diingat, sehingga anda akan siap untuk apa yang akan datang, dan tidak jadi panik.

 *1*. Orang-orang di sisi anda hanya akan terus berkurang jumlahnya.  
Orang-orang dari generasi orang tua dan kakek-nenek anda sebagian besar telah pergi, sementara banyak teman sebaya anda akan semakin sulit merawat diri mereka sendiri, dan generasi muda semua akan sibuk dengan kehidupan mereka sendiri. 
Bahkan istri atau suami anda mungkin pergi lebih awal dari anda, atau lebih cepat dari yang anda harapkan, dan yang mungkin terjadi adalah hari-hari kehampaan....sepi. 
Anda harus belajar bagaimana hidup sendirian, untuk menikmati dan merangkul kesendirian.

 *2*. Masyarakat akan semakin tidak peduli pada anda. 
Tidak peduli seberapa mulia karier anda sebelumnya atau seberapa terkenal anda, penuaan akan selalu mengubah anda menjadi pria tua dan wanita tua biasa.  
Sorotan tidak lagi menyinari anda, dan anda harus belajar berpuas diri dengan berdiri diam di sudut, mengagumi dan menghargai keriuhan dan pemandangan yang datang kepada anda, dan anda harus mengatasi keinginan untuk iri atau menggerutu.

 *3*. Jalan didepan akan berbatu dan penuh dengan kesulitan. 
Patah tulang, penyumbatan kardio-vaskular, atrofi otak, kanker ... ini adalah semua tamu yang mungkin dapat mengunjungi anda kapan saja, dan anda tidak akan bisa menolaknya. 
Anda harus hidup dengan penyakit dan gangguan kesehatan, dan bahkan memandang mereka sebagai teman;  jangan berfantasi tentang hari-hari yang tenang dan stabil tanpa kesulitan di tubuh anda.  
Mempertahankan sikap jiwa positif dan olah raga yang tepat dan memadai adalah tugas anda, dan anda harus mendorong diri anda untuk terus melakukannya secara konsisten.

 *4*. Mempersiapkan hidup terikat di tempat tidur, kembali ke keadaan bayi. 
Ibu kita membawa kita ke dunia ini di atas ranjang, dan setelah melakukan perjalanan yang berliku-liku dan kehidupan yang penuh perjuangan, kita kembali ke titik awal -- ranjang -- dan ke keadaan harus dirawat oleh orang lain. 
Satu-satunya perbedaan adalah, dulu kita memiliki ibu untuk merawat kita; ketika kita bersiap untuk pergi, kita mungkin tidak memiliki kerabat untuk merawat kita.  
Bahkan jika kita memiliki sanak saudara, perawatan mereka mungkin tidak pernah menyamai perawatan ibumu;  anda akan, lebih mungkin daripada tidak, dirawat oleh suster perawat yang tidak memiliki hubungan apa pun dengan anda, yang menyungging senyum di wajah mereka sambil menyimpan keletihan dan kebosanan di hati mereka.  
Berbaring diam saja lah dan jangan rewel. ingatlah untuk bersyukur.

 *5*. Akan ada banyak penipu dan pengecoh di sepanjang jalan.  
Banyak dari mereka tahu bahwa orang tua memiliki banyak tabungan, dan tanpa henti akn memikirkan cara untuk menipu mereka : 
'melalui telepon penipuan, pesan SMS, surat, makanan dan sampel produk, investasi kaya-cepat, produk untuk umur panjang atau pencerahan ... pada dasarnya, yang mereka inginkan hanyalah mendapat- kan semua uang anda. 
Waspadalah, dan berhati-hatilah, pegang uang anda di dekat anda. 
Orang bodoh segera akan berpisah dengan uangnya, jadi habiskan uangmu dengan bijak.

Sebelum langit menjadi gelap, perjalanan terakhir kehidupan secara bertahap akan semakin redup dan makin redup lagi;  secara alami, akan lebih sulit untuk melihat jalan di depan yang anda tuju, dan akan lebih sulit untuk terus maju. 
Dengan demikian, pada usia 60 tahun, akan lebih baik bagi kita semua untuk melihat kehidupan apa adanya, untuk menghargai apa yang kita miliki, untuk menikmati hidup selagi kita bisa, dan untuk tidak memikul masalah masyarakat atau urusan anak2 dan cucu bagi diri sendiri. 
Tetap lah rendah hati, jangan bertindak sebagai orang yang lebih tinggi karena usia anda dan merendahkan orang lain - ini akan menyakiti diri sendiri dan juga menyakiti orang lain. 
Seiring bertambahnya usia, semakin baik kita bisa memahami apa itu rasa hormat dan apa artinya. 
Di hari-hari terakhir kehidupan anda ini, anda harus memahami apa artinya, melepaskan keterikatan anda, untuk mempersiapkan diri secara mental.  
Jalan alam adalah jalan hidup;  ikuti arusnya, dan hiduplah dengan tenang.

 ******* Bacaan yang bagus, sangat indah, dan sangat benar !!!

Rasanya hari baru dimulai dan ... sekarang sudah jam enam sore.

Belum tiba pada hari Senin dan ini sudah hari Jumat.

 ... dan bulan hampir berakhir.
 ... dan tahun hampir berlalu.
 ... dan sudah 50 atau 60 atau 70 tahun hidup kita telah lewat. 
 ... dan kita menyadari bahwa kita kehilangan orang tua, teman2, dan kita menyadari bahwa sdh terlambat untuk kembali ...

Jadi ... mari kita coba untuk mengambil keuntungan penuh dari waktu yg tersisa.
Jangan berhenti mencari aktivitas yang kita sukai ...
Mari kita beri warna pada dunia kelabu kita ...
Mari tersenyum pada hal-hal kecil dalam hidup yang memberi balsem penyembuh di hati kita.

 Namun, kita harus terus menikmati waktu yang tersisa dengan tenang.
Mari kita coba menghilangkan kata *nanti*...
Saya akan melakukannya *nanti*  ...
 Saya akan mengatakan *nanti*...
 Saya akan memikirkannya *nanti* ...
 Kami menyisakan segalanya untuk *nanti* seolah-olah *nanti* adalah milik kita.

Karena yang tidak kita pahami adalah :
- *setelah itu, kopi mendingin* ...
- *setelah itu, prioritas berubah*...
- *setelah itu, pesona rusak* ...
- *setelah itu, kesehatan berlalu*...
- *setelah itu, anak-anak tumbuh*...
- *setelah itu, orang tua bertambah tua* ...
- *setelah itu, janji-janji dilupakan* ...
- *setelah itu, hari menjadi malam* ...
- *setelah itu, hidup berakhir* ...
Dan *setelah itu, kita sering baru sadar terlambat* ....

Jadi ... jangan tinggalkan apa pun untuk *'nanti'*...
Karena dengan selalu menunggu nanti, kita bisa *kehilangan* momen terbaik,
pengalaman terbaik,
teman terbaik,
Keluarga terbaik ...
Hari itu adalah hari ini.
Saatnya adalah sekarang.

Kita tidak lagi pada usia di mana kita mampu menunda sampai besok apa yang perlu dilakukan segera.

Jadi mari kita lihat apakah Anda punya waktu untuk membaca pesan ini dan kemudian membagikannya.

Atau mungkin Anda akan meninggalkannya untuk ... *nanti*.
Dan anda tidak akan 'pernah' membagikannya.

Bahkan berbagi dengan mereka yang belum 'senior'.

Selamat hidup baru. 
Semoga anda semua baik-baik saja dan bahagia 🙏🙏. 

(Diterjemahkan oleh E. Nugroho).

No comments:

Post a Comment

Email : fellyginting95@gmail.com

Name

Email *

Message *